Senin, 24 November 2014

Wisata Jawa Barat Bab II

Kawah Putih: Keindahan Spektakuler di Gunung Patuha 

Sisi selatan Bandung menyingkap lansekap dramatis berupa pegunungan dan perkebunan teh di sekelilingnya. Hutan tropis dan bukit-bukit berkabut mempercantik parasnya. Di tengah-tengah suasana itu, terpancar pesona danau kawah indah, yaitu Kawah Putih.

Kawah Putih terletak di puncak Gunung Patuha, sekira 50 kilometer dari Bandung, Provinsi Jawa Barat. Gunung Patuha pernah meletus pada abad ke-10, kemudian bagian kawahnya perlahan beruban menjadi sebuah kawah belerang berwarna putih.


Melangkah ke Kawah Putih seperti memasuki dunia yang berbeda. Dominasi warna putih pucat itu melahirkan suasana yang mampu menghipnotis pengunjung. Saat hari cerah, warna danau begitu mencolok namun ketika hari berawan, seluruh kawah diselimuti kabut. Suhu dingin dan deretan pohon di ketinggian 2.500 m dpl itu pun menambah atmosfer magis.

Ada cerita rakyat tentang Kawah Putih yaitu itu merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Di Kawah putih terdapat makam beberapa leluhur warga sekitar, di antaranya adalah: Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong.

Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat ini beredar kabar bahwa masyarakat sesekali melihat sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.


Kawah Putih pertama kali didokumentasikan pada 1837 oleh Franz Wilhem Junghun, seorang ahli botani Jerman yang banyak melakukan penelitian di Indonesia. Pada 1987, barulah destinasi ini dibuka untuk umum. Biasanya pengunjung singgah di sini pada akhir pekan atau hari libur.

Kawah Putih dibuka setiap hari mulai pukul 07.00-17.00. Fasilitas yang tersedia di sini adalah tempat parkir, transportasi, pusat informasi dan warung makan. Tiket masuknya seharga Rp15 ribu.  

Pantai Keusik Luhur: Menyibak Sisi Lain Keindahan Pesisir Selatan 
Temukan sisi lain keindahan Pangandaran yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Pantai Keusik Luhur. Di sini berdiam keindahan pesisir selatan berupa perpaduan antara alam pegunungan dan panorama pantai yang menyegarkan. Lokasinya berada di Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak. Anda dapat mempulah jalur sejauh 43 km dari Pantai Indah Pangandaran atau sekira 15 km dari Green Canyon (Cukang Taneuh).


Pantai Keusik Luhur yang berada di selatan Pangandaran ini tidak kalah cantik dengan Pantai Karangnini, Pantai Indah Pangandaran, dan pesona alam di Batu hiu.  Keindahan pantai ini bahkan dapat disandingkan dengan Tanah Lot di Bali. Bukan tanpa alasan, karena Kondisi alam yang mengelilingi pantai ini mirip dengan Tanah Lot, yaitu kombinasi antara keindahan panorama pantai dan panorama bukit.

Menurut cerita, nama pantai ini diambil dari proses gelombang laut yang mengangkat pasir ke atas batu karang. Kemudian proses ini dinamakan Keusikluhur, keusik dalam bahasa Sunda yang bearti pasir dan luhur yang berarti tinggi.

Kondisi Pantai Keusik luhur terbilang unik apabila dibandingkan dengan pantai lainnya di pesisir selatan Jawa Barat. Di tepi pantainya terdapat sebuah bukit yang menjulang tinggi dengan tingkat kecuraman mencapai 90 derajat. Dari atas bukit ini Anda dapat menyaksikan keindahan alam pantai, birunya langit yang menaungi pantai ini dan cakrawala di kejauhan. Perhatikan pula ombak laut yang datang silih berganti menerjang hamparan batu karang. Terjangan ombak tersebut menghasilkan pemandangan yang luar biasa, berbalut indah bersama hijaunya bukit yang mengelilingi pantai ini.

Karena pantai ini dipenuhi hamparan bebatuan karang terjal, wisatawan tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas renang dan berselancar. Akan tetapi, keindahan panorama pantai ini akan membuat Anda betah berlama-lama menikmatinya.

Memang tidak banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di pantai ini. Itu karena ombak dan banyaknya hamparan batu karang menyelimuti seluruh tepi pantai. Ombak di pantai ini juga tidak bisa dijajal untuk selancar atau untuk berenang.

Akan tetapi, jika Anda memang seorang yang menyukai alam dan ketenangan maka tempat ini sangat layak dikunjungi. Duduklah di atas bukit sambil menikmati indahnya ombak menghantam batu karang di bawah tebing. Nikmati pula birunya langit dan cakrawala yang bersentuhan dengan luasnya samudera.

Tidak ada hiruk pikuk suara manusia dan deru kendaraan yang memekakan telinga di sini. Adanya hanya suara deru ombak dan angin yang datang membelai kulit. Jika Anda pecinta meditasi dan yoga maka bawalah perlengkapan karena terdapat beberapa tempat yang cocok untuk melakukan kegiatan tersebut.

Bagi pecinta fotografi maka setiap sudut pantai ini akan memanjakan kamera Anda. Semua jenis keindahan yang Anda temui di pantai ini patut untuk diabadikan kamera kesayangan Anda. 

Pantai Karangnini : Legenda Kesetiaan dan Keindahan di Balik Bukit : Legenda Kesetiaan dan Keindahan di Balik Bukit
Pantai Karangnini adalah keindahan lain yang dapat Anda jumpai di pesisir selatan Jawa Barat. Pantai ini memiliki bentang alam nan memukau dan masuk daftar tujuan wisata di Ciamis Selatan. Keberadaan pantai nan cantik ini tersembunyi di balik hutan jatisekira 83 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan. Saat ini memang jalur menuju lokasinya masih terbilang menantang melalui Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang. Namun demikian, hal ini dapat menjadi sebuah pengalaman menarik sebelum menuju persembahan alam pantai yang eksotis di pesisir selatan.

Di pantai ini terdapat sebuah batu karang yang bentuknya seperti seorang nenek (bahasa Sunda: nini). Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan batu karang tersebut terkait legenda seorang nenek yang setia menunggu suaminya pulang melaut hingga menjadi batu. Cerita legendaris mitologis tersebut tentunya menjadi salah satu dari sekian banyak daya tarik Pantai Karangnini yang diresmikan pada 25 September 1985 sebagai tujuan wisata.

Pantai Karangnini menawarkan keindahan alam dengan balutan ketenangan. Lokasinya berada di balik bukit di pinggiran laut yang dikelilingi rimbun dan sejuk hutan, jauh dari hiruk-pikuk keramaian.  Karangnini merupakan perpaduan wisata hutan dan pantai. Dari atas bukit, di bawah pohon-pohon jati dan jenis lainnya, Anda dapat menikmati pemandangan birunya samudera di kejauhan. Sagara Anakan (muara Sungai Citanduy yang berujung di Pulau Nusakambangan) sebagai latar belakang dapat pula dinikmati bahkan sejak memasuki pintu gerbang taman wisata Karangnini.
Terdapat menara pandang dilengkapi teropong bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Karangnini dari ketinggian. Setelah puas menikmati pantai dari titik tinggi, berikutnya Anda dapat menuruni bukit menuju gugusan pantai yang landai sembari bermain dengan ombak dan menyaksikan dari dekat sebentuk karang serupa wujud seorang nenek.

Terdapat berbagai jenis flora dan fauna di taman wisata Karangniniyang dapat dinikmati sambil menelusuri jogging track yang merupakan salah satu fasilitas di sana.. Terdapat beragam jenis pohon di sekitar pantai ini, yaitu: pohon jati (Tectona Grandis), mahoni (Sweitenia Mahagoni), angsana (Pterocarpus Indicus Willd), johar (Casia Siamea), ketapang (Terminalia Catappa), keben (Baringtonia Asiatica), dan lainnya. Beberapa fauna yang menjadikan kawasan hutan sekitar tersebut sebagai rumah adalah musang (Paradoxorus Hermaproditus), tupai (Callosiorus Notatus), landak (Hystrix bracyura), trenggiling (Manis javanica), kancil (Tragulus javanicus), ayam hutan (Gallus g. varius), burung tulumtumpuk (Megalaema javensis), burung Raja Udang (Halcyon spp), ular sanca (Phyton molurus), kera (Presbytis Cristata), dan lain sebagainya.


Karangnini berada pada jalur wisata Ciamis-Pangandaran, tepatnya sekira 10 km sebelum Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu pantai terbaik di Jawa Barat. Pantai Karangnini berjarak sekira 200 km dari Bandung, ibukota Jawa Barat. Pantai Karangnini dikelola Perhutani Ciamis.Informasi lebih lanjut silakan hubungi pihak berikut:

Kantor Perum Perhutani KPH Ciamis
Jl. Raya Ciamis Banjar Km. 2 Kertasari Ciamis
Tlp. 0265 – 771042
Fax. (0265) 771546
Email : kphciamis@perumperhutani.com
Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya  

Wisata Jawa Barat Bab I



 
Jawa Barat
Inilah Tanah Sunda yang mempesona, terbentang dari Selat Sunda di barat sampai ke perbatasan Jawa Tengah di bagian timur. Wilayah Jawa Barat bergunung-gunung dan berbukit-bukit hijau, dimana satu puncak gunung berapi dan bukit-bukit sekitarnya memeluk hangat ibu kotanya, Bandung. Sejarah Jawa Barat adalah sejarah perdagangan, rempah-rempah, dan kerajaan Padjadjaran yang terus diteliti hingga saat ini oleh para sejarawan dan arkeolog.
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki alam dan pemandangan yang indah untuk Anda kunjungi. Provinsi ini juga menyimpan berbagai potensi menyangkut sumber daya air, pemanfaatan lahan, hutan, pesisir dan laut, serta sumber daya perekonomian masyarakatnya. Wilayah Jawa Barat adalah lokasi yang tepat untuk Anda melakukan beragam jenis wisata, baik itu wisata alam, belanja dan rekreasi, kuliner, ataupun budaya.
Ciri utama daratan Jawa Barat bergunung dan berlembah yang merupakan bagian dari busur kepulauan gunung api aktif dan tidak aktif yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratannya dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di utara dengan ketinggian 0.10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
Iklim di Jawa Barat adalah tropis dengan suhu 9° C di Puncak Gunung Pangrango dan 34° C di pesisir  utara. Curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, walau di beberapa daerah pegunungan berkisar antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.

Sejarah

Kehidupan komunal nenek moyang masyarakat Sunda pertama menurut naskah Pangeran Wangsakerta dimulai di pesisir barat ujung Pulau Jawa, yaitu pesisir Pandeglang. Daerah pesisir ini jauh sebelum berbentuk kerajaan dikenal sebagai kota perdagangan dan persinggahan para saudagar dari Arab, India dan China. Masyarakatnya menganut sistem religi Pitarapuja, yaitu pemuja roh leluhur, dengan bukti terdapat sejumlah menhir yang ditemukan.
Salakanagara di dalam naskah Wangsakerta disebut-sebut sebagai kerajaan awal di Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat bagian barat. Salakanagara didirikan tahun 130 M, dengan raja pertamanya Dewawarman. Salakanagara dalam sejarah Sunda disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak, sedangkan nagara berarti kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota Perak atau Argyre seperti yang dikatakan Ptolomeus dalam buku “Geographike Hypergesis”, ditulis ± tahun 150 M menjelaskan keberadaan Salakanagara (yang berarti “Kota Perak” atau disebut juga Rajatapura) berlokasi di daerah Teluk Lada Pandeglang.
Berikutnya abad ke-4 dikenal keberadaan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Tujuh batu tulis yang ditulis dalam huruf Wengi (digunakan pada periode India Pallava) dan dalam bahasa Sansekerta menjelaskan raja-raja yang ada di Tarumanegara. Tarumanegara bertahan hingga abad ke-6. Berikutnya Kerajaan Sunda menjadi kerajaan yang berkuasa di Jawa Barat seperti ditemukan dalam prasasti Kebon Kopi II (932 M).
Seorang ulama terkenal dari Banten Girang yaitu Sunan Gunung Jati tinggal di wilayah Kerajan Sunda dan berniat menyebarkan agama Islam di wilayah ini. Sementara itu, Sultan Demak dari Jawa Tengah juga mengancam Kerajaan Sunda. Untuk mempertahankan diri, Prabu Surawisesa Jaya Perkosa menandatangani Perjanjian Sunda Luso dengan Portugis tahun 1512 sehingga Portugis kemudian membangun benteng dan gudang. Perjanjian ini ditandai penempatan monument batu Padrao di tepi sungai Ciliwung tahun 1522.
Meski perjanjian dengan Portugis telah dilakukan, namun pelabuhan Sunda Kalapa tetap jatuh di bawah aliansi Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon tahun 1524 yang dipimpin Faletehan. Tahun 1525 Sunan Gunung Jati juga berhasil merebut pelabuhan Banten dan mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi dengan Kesultanan Demak. Perang Kerajaan Sunda melawan kesultanan Demak dan Cirebon kemudian dilanjutkan selama lima tahun hingga kesepakatan damai dibuat tahun 1531 antara Raja Surawisesa dan Sunan Gunung Jati. Dari 1567-1579, di bawah raja terakhirnya yaitu Raja mulya bergelar Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda semakin merosot karena tekanan Kesultanan Banten. Setelah 1576, kerajaan itu tidak dapat mempertahankan ibukotanya di Pakuan Pajajaran (Bogor saat ini). Secara bertahap Kesultanan Banten mengambil alih wilayah kerajaan Sunda dan Kesultanan Mataram dari Jawa Tengah juga mengambil alih wilayah Priangan bagian tenggara.
Abad ke-6, perusahaan dagang Belanda dan Inggris melabuhkan kapal-kapal dagang mereka di Jawa Barat setelah runtuhnya Kesultanan Banten. Tiga ratus tahun selanjutnya, Jawa Barat secara utuh berada di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Setelah kemerdekaan, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950. Selama lebih kurang 50 tahun sejak pembentukannya, wilayah Kabupaten dan kota di Jawa Barat baru bertambah 5 wilayah, yakni Kabupaten Subang (1968); Kota Tangerang (1993); Kota Bekasi (1996); Kota Cilegon dan Kota Depok (1999). Padahal dalam kurun waktu tersebut telah banyak perubahan baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, maupun kemasyarakatan. Berikutnya tanggal 17 Oktober 2000 sebagai upaya desentralisasi politik nasional maka Banten berpisah dari Jawa Barat dan membuat provinsi baru. 

Kantor Pariwisata

Kantor Pariwisata Provinsi Jawa Barat
Jl. R.E. Martadinata No. 209, Bandung 40114
Tlp (62-22) 7271385, 7273209 Fax. (62-22) 7271385
Website http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/ 

Berselancar di Pantai Cimaja, Pelabuhanratu - Jawa Barat 

Panorama pantai yang indah dan ombak yang besar membuat pantai ini menjadi tempat favorit bagi para peselancar. Banyak para Surfer mancanegara yang datang ke Pantai ini. Di pantai ini juga sering diadakan event surfing tingkat nasional dan pro. Panorama pantai yang indah dan ombak yang besar membuat pantai ini menjadi tempat favorit bagi para peselancar.

Kontur pantai yang berbeda dengan pantai pada umumnya, menjadikan Pantai Cimaja sebagai objek wisata pantai sangat menarik untuk dikunjungi. Di sepanjang pantai berhiaskan bebatuan kali yang berbentuk bulat.


Jarak tempuh dari Jakarta ke Cimaja sekitar 120 kilometer dan dari Bandung mencapai 203 kilometer. Hampir setiap akhir pekan, antara Jumat hingga Minggu kawasan pantai ini selalu dipenuhi oleh peselancar dari luar negeri maupun nasional.
Tidak hanya masyarakat sekitar atau atlet asal Jakarta dan Bandung, tetapi juga ekspatriat yang bekerja di sejumlah kota besar di tanah air dan yang langsung datang dari luar negeri menjajal gelombang Cimaja ini. Hal ini pula yang menjadikan Cimaja mengantongi predikat Bali-nya Sukabumi. 

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango 
Karena aksesnya yang mudah, taman nasional Gunung Gede-Pangrango dengan panorama yang spektakuler adalah sebuah tempat favorit bagi para pengunjung. Terletak di Provinsi Jawa Barat. Taman ini meliputi puncak Gunung Gede dan gunung Pangrango. Di sekitar puncak ini terdapat  perkebunan teh, taman rekreasi, air terjun, air panas, danau dan fasilitas akomodasi di dalam taman. Taman Nasional ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam pada tahun 1889, meskipun sebelumnya Kebun Raya Cibodas sudah didirikan di sini pada tahun 1830, di mana kina dan kopi pertama kali dibudidayakan dan menjadi bahan ekspor yang paling menonjol pada abad ke-19.
 
Hal yang paling menonjol dari Taman Gede-Pangrango adalah tiga ekosistemnya yang sangat berbeda antara lain: ekosistem sub-montana (1.000 m-1.500 m), ekosistem pegunungan (1.500 m - 2.900 m) ditandai dengan pohon-pohon tinggi dan besar, dan ekosistem sub-alpine  (2.400 m. dan lebih tinggi), ditandai dengan padang rumput di mana bunga Jawa edelweiss tumbuh berlimpah. Taman Ini juga memiliki savana serta ekosistem rawa.
Pada tahun 1977 UNESCO menyatakan taman nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai cagar alam Biosphere.
Saat ini Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango seluas 15.196 hektar yang mencakup Cibodas, Cimungkat, Cagar Alam Gunung Gede-Pangrango, wilayah rekreasi Situgunung, dan hutan di lereng Gunung Gede (2.958 m) dan Pangrango (3.019 m). Keduanya dihubungkan dengan sadel pada ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.

 Bunga Edelweiss tumbuh di sebuah lapangan luas yang dikenal sebagai alun-alun Suryakencana, terletak di sebelah utara Gunung Gede. Diperlukan  hiking selama enam jam dari Cibodas untuk mencapai tempat ini.
Pemandangan dari puncak dan kawah Gunung Gede sangat menakjubkan baik saat matahari terbit dan terbenam. Dari sini kita dapat melihat Gunung Krakatau dan Sumatra, dan di bagian bawah seperti kota Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Di sini terlektak tiga kawah aktif yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon, semua menyatu dalam sebuah komplek pada ketinggian 2.958 m. Kawah-kawah ini dapat ditempuh sekitar lima jam dari Cibodas.

Ada empat jenis primata di taman ini, termasuk Gibbon Jawa yang merupakan endemik pulau Jawa, Surili yang hidup di sekitar air terjun Cibodas yang jarang terlihat, monyet ekor panjang dan lutung Jawa. Ada juga macan tutul, anjing liar dan babi liar.

Taman ini memiliki berbagai spesies burung, 251 dari 450 spesies di Jawa menghuni Taman ini, termasuk elang jawa dan burung hantu.
Danau Biru, terletak di ketinggian 1.575 m, berjarak sekitar 1,5 km dari pintu masuk di Cibodas, danau ini merupakan tempat piknik favorit. Warna biru danau ini berasal dari ganggang biru yang berada di dalam danau.

Air Terjun Cibeureum dengan tinggi 50 m, berjarak 2,8 km. dari Cibodas. Di sini terdapat lumut merah yang merupakan endemik Jawa Barat. Anda bisa menyaksikan kupu-kupu Arjuna sedang mencicipi lumpur asin di tepi air.
Jika Anda memiliki kesempatan, kunjungilah Mata air panas yang ditemukan sekitar dua jam dari Cibodas, sedangkan jika Anda ingin berkemah pergilah ke Gunung Putri dan Selabintana. 

Kawah Tangkuban Parahu: Puncak Legenda Parahyangan 
Gunung Tangkuban Parahu
Tangkuban Parahu adalah gunung berapi yang masih aktif, terletak 25-30 km di utara kota Bandung ke arah kota kecil Lembang. Perpaduan antara keindahan alam, dongeng populer, dan akses yang mudah dari Bandung menjadikan Tangkuban Parahu sebagai ikon wisata Jawa Barat. Selain itu, di tempat ini secara rutin digelar Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tangkuban Parahu.

Tangkuban Parahu terkenal dengan legenda rakyat masyarakat Jawa Barat yaitu Sangkuriang. Gunung ini berbentuk seperti perahu terbalik, dimana menurut legenda hal itu disebabkan karena Sangkuriang gagal memenuhi janji membuat perahu dan danaunya dalam satu malam sebagai syarat untuk menikahi Dayang Sumbi yang sejatinya adalah ibunya sendiri. Sangkuriang yang gagal karena kehabisan waktu kemudian menendang perahu tersebut hingga melayang jauh dan terbalik. Perahu terbalik tersebut tertelungkup, yang dalam bahasa Sunda disebut tangkub, sehingga sampai saat ini disebut Tangkuban Parahu.

Kawah besar yang terdapat di gunung ini merupakan pemandangan yang menakjubkan dan Anda dapat menjelajahi kawahnya sekitar 2 jam. Gas sulfur masih keluar dari kawah meskipun tidak aktif. Dari atas gunung ini, Kota Bandung hanyalah hamparan luas di kaki gunung. Kunjungi tempat ini sebagai bukti Anda telah ‘melihat’ Bandung.

Gunung Tangkuban Parahu (2084 m dpl) terbentuk dari aktivitas letusan berulang Gunung Api Sunda. Dalam catatan selama 2 abad terakhir, gunung ini meletus beberapa kali, yaitu: 1829, 1846, 1862, 1887, 1896, 1910, dan tahun 1929. Gunung Tangkuban Parahu memiliki tiga bentukan kawah utama, yaitu: Kawah Paguyangan Badak berumur 90.000-40.000 tahun. Aktivitas gunung kemudian berpindah dan membentuk Kawah Upas pada 40.000-10.000 tahun lalu. Terakhir, aktivitas berpindah ke Kawah Ratu, 10.000 tahun lalu sampai sekarang.  

Batu Karas: Menari Dengan Ombak 
Sebagai salah satu surga bagi para peselancar, Batu Karas merupakan campuran dari pantai Batu Hiu dan pantai Pangandaran. Pantai ini cocok untuk berenang dan berselancar, karena Batu Karas tidak hanya menawarkan air yang tenang tetapi juga gelombang yang menantang. Merupakan perpaduan yang cantik dan harmonis. Beberapa orang menyebutnya sebagai Bali kecil, karena menawarkan pengalaman yang sama tetapi sedikit tantangan. Terletak sekitar 40 kilometer atau satu jam perjalanan dari Pangandaran, pantai berpasir hitam yang cantik ini merupakan tempat liburan yang sempurna karena suasananya yang sepi dibanding dengan Pangandaran atau bahkan Bali.

Batu Karas sudah populer di kalangan para peselancar, nasional dan internasional. Selain pantainya yang relatif datar, Batu Karas juga memiliki teluk kecil, sehingga peselancar tidak perlu mendayung terlalu jauh ke titik awal gelombang datang. Untuk pemula ada banyak tempat penyewaan perlengkapan berselancar sekaligus dengan instruktur yang berpengalaman yang dapat mengajarkan segala hal yang harus Anda ketahui tentang berselancar. Jadi, tidak peduli apakah Anda seorang peselancar profesional atau tidak pernah berselancar atau tidak sama sekali, Anda masih bisa mencoba menangkap gelombang Batu Karas yang indah.

Umumnya, ada tiga tempat berselancar yang biasa dikenal di kalangan peselancar; Karang, Legok Pari dan Bulak Bendak. Karang, secara harfiah berarti batu, yang mungkin berasal dari banyak batu yang terletak pantai ini, kesempatan berselancar di pantai ini hanya didapat ketika air sedang pasang. Legok Pari adalah tempat berselancar paling favorit dan pantai yang sempurna untuk pemula karena pantai ini relatif aman dan ombak tidak terlalu tinggi. Untuk peselancar profesional, Bulak Bendak adalah tempat yang mereka pilih. Di sini, gelombang dapat menciptakan dinding panjang dan tinggi. Untuk sampai Bulak Bendak Anda harus naik perahu dengan biaya sekitar Rp200.000,00.


Batu Karas tidak hanya bisa dinikmati dengan berselancar saja, tapi tempat dimana Anda bisa menikmati Jet Ski, banana boat dan naik kereta kuda di tepi pantai. Namun itu hanya beberapa contoh yang bisa Anda lakukan di pantai ini. Bagi mereka yang suka berpetualang, Batu Karas menawarkan beberapa tempat yang cocok untuk berkemah dan hiking. Untuk petualangan lebih menantang, Anda dapat meminta penduduk lokal untuk membawa Anda ke Karang Nunggal, sebuah pantai terpencil dengan pemandangan spektakuler yang dihiasi oleh batu besar dan tinggi. Batu Karas adalah tempat liburan yang tepat bagi siapa pun. Berjalan di pantai saat matahari terbenam, menikmati kopi di "warung" di sore hari, menghabiskan hari dengan menonton anak-anak Anda membangun istana pasir di pantai atau hanya sekedar berjemur sambil bermandikan cahaya matahari.  

Batu Hiu: Batu Karang Tajam 
Sekitar 14 Km Selatan Pangandaran, Anda akan menemukan sebuah bukit menghadap pantai yang indah, ditutupi dengan gelombang yang memecah batu. Di antara batu-batu yang menghiasi pantai, ada satu batu yang berbentuk seperti ikan Hiu. Legenda mengatakan bahwa pada abad ke-11 sejumlah pasukan buangan kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Aki Gede dan Nini Gede tiba di temat ini. ketika mereka tiba di darat, mereka memutuskan untuk beristirahat dan tinggal sementara di dekat bukit. Kemudian Aki dan Nini Gede memerintahkan pasukan untuk mencari makanan. Salah satu pasukan yang disebut Ki Braja Lintang, memutuskan untuk mencari ikan di pantai dan menangkap ikan hiu. Ketika Aki dan Nini Gede mengetahui tentang ini, mereka mengatakan kepadanya untuk melepaskan ikan kembali ke lautan. Ketika mereka melepaskannya, ikan hiu tersebut berubah menjadi sebuah batu hitam besar yang berbentuk hiu dan masih bisa dilihat hingga saat ini dan dinamakan Batu Hiu.
Terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Batu Hiu menawarkan pemandangan spektakuler Samudra Hindia biru. Di atas bukit, Anda dapat menyaksikan dan mendengarkan gemuruh gelombang besar bergulung ke bawah dan menghancurkan batu pantai. Tempat ini dihiasi oleh pepohonan Pandan Wong (semacam palem) yang cantik dan merupakan tempat yang sempurna untuk merasakan angin bertiup lembut di wajah Anda. Ketika hari mulai redup, siapkan mata Anda untuk menyaksikan pesona matahari terbenam di cakrawala. Jika Anda membawa kamera, jangan lupa untuk mengabadikan momen ini.

Pintu masuk utama adalah sebuah gua yang berbentuk kepala Hiu besar, ketika Anda berada di dalam gua seolah-olah Anda sedang berada di dalam rahang hiu, dengan banyak gigi yang tajam. Ketika Anda menuju ujung yang lain, Anda akan menemukan sebuah pantai di mana Anda dapat bermain-main ria. Ada juga beberapa gua di daerah tersebut, penduduk setempat percaya bahwa salah satu gua ini terhubung ke Cirebon di Pantai Utara.
Meskipun tidak cocok untuk berenang, Batu Hiu adalah tempat yang tepat untuk bersantai. Sebuah tempat di mana Anda bisa melepaskan semua kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Jika Anda kebetulan berada di sekitar Pangandaran, Batu Hiu adalah sesuatu yang tidak bisa lewatkan.  

Sungai dan Air Terjun Citumang 


Jauh di pedalaman Cijulang, Pangandaran Sungai Citumang mengalir di sebuah hutan hijau lebat yang airnya berwarna kebiruan. Sungai ini dihiasi oleh bebatuan indah, cabang-cabang pohon dan semak-semak. Airnya mengalir ke sebuah gua yang menakjubkan. Di sini, ketenangan akan menyapa Anda. Satu-satunya suara yang Anda dengar adalah suara harmoni alam yang manis, musik yang diciptakan oleh gemericik air dan bisikan angin yang berjalan melalui pepohonan, disertai suara hewan yang bersembunyi malu.

Sungai yang tenang ini terletak di Desa Bojong, kabupaten Ciamis, sekitar 15 km sebelah barat Pangandaran. Nama Citumang, berasal dari penduduk setempat yang percaya bahwa ada buaya  yang kakinya patah tinggal di sungai ini. Nama buaya tersebut "Si Tumang", maka sungai ini diberi nama Citumang.

Saat Anda berjalan di antara tebing tinggi, suara sungai mulai terdengar. Ketika Anda melewati tebing ini, keindahan sungai yang menakjubkan akan terkuak. Air jernih yang berwarna biru perlahan mengundang Anda untuk melompat kedalam sungai. Ketika Anda berjalan lebih ke hulu, Anda akan menemukan sebuah air terjun yang ditemani oleh pohon besar yang akarnya menjuntai. Tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk bermain dengan adrenalin Anda, bergelantungan di ranting pohon seperti Tarzan dan terjun ke dalam air.

Ketika Anda berjalan lebih jauh mengikuti aliran air, Anda akan menemukan sebuah keajaiban alam yang langka. Air sungai masuk kedalam tanah dan muncul kembali di hilir sungai seperti sistem ledeng. Tempat ini terletak di ujung gua yang disebut gua Taringgul, dan aliran sungai di bawah tanah ini disebut "Sanghyang Tikoro" atau diterjemahkan sebagai tenggorokan Allah.

Sungai Citumang adalah tempat yang sempurna untuk membawa anak-anak dan keluarga Anda. Di sini, Anda dapat mengajari mereka nilai-nilai tentang alam, pentingnya lingkungan, dan tempat di mana waktu yang berkualitas tidak hanya dengan satu sama lain, tetapi juga dengan lingkungan. Jika kesibukan kota membuat hari-hari Anda tertekan, cobalah benamkan kepala Anda ke dalam air pegunungan yang jenir dan sejuk. Tutup mata Anda dan biarkan perasaan tertekan Anda mengalir dengan air ke hilir. Perjalanan ke sungai Citumang sangat menyenangkan dan bermanfaat, jadi ketika Anda di sana, gunakan waktu Anda untuk bersenang-senang dan menyegarkan tubuh, jiwa dan pikiran.  

Green Canyon: Keajaiban Alam Tiada Tara 
Green Canyon bukanlah Grand Canyon Amerika, Tapi Green Canyon Pangandaran. Green Canyon yang awalnya disebut "Cukang Taneuh", bahasa Sunda untuk menyebut jembatan Tanah, karena disini ada jembatan yang lebarnya 3meter terbuat dari tanah berada di atas tebing kembar di tepi sungai. Keajaiban alam yang spektakuler ini tentu tidak akan Anda temui di tempat lain. Nama Green Canyon diyakini berasal dari seorang turis Perancis yang datang ke lokasi Green Canyon sekarang pada tahun 1993. Karena air dan lumut berwarna hijau yang berlimpah maka wisatawan itu memberikan nama Green Canyon. Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, sekitar 31 Km atau 45 menit berkendara dari Pangandaran.

Ketika Anda tiba di pintu masuk utama dan area parkir Green Canyon, Anda akan melihat banyak perahu kayu yang populer disebut "ketinting" berbaris cantik di tepi sungai. Perahu-perahu inilah yang akan membawa Anda ke Green Canyon dengan ongkos Rp75.000,00 per orang. Sistem pengaturan perahu sangat terorganisir, setelah Anda membayar ongkos Anda akan menerima nomor dan akan mendapat giliran sesuai dengan nomor yang Anda terima.

Ketinting kemudian akan membawa Anda menyusuri sungai, membelah hijaunya air dan perahu akan menciptakan gelombang kecil di setiap sisinya. Ketika Anda berada di dalam perahu, Anda akan melihat pemandangan indah pepohonan di tepi sungai, dan kadang-kadang ular atau kadal akan melompat ke sungai, atau muncul ke permukaan air. Ketika perahu melambat pemandangan yang  mencengangkan tepat di depan mata Anda. Tebing tinggi kembar berdiri di setiap sisi sungai, dengan stalaktit dan stalagmit, air yang jernih dan Anda mungkin akan berpikir bahwa ini adalah Taman Eden. Air mengalir turun dari setiap sisi tebing menciptakan suara gemuruh air terjun. Jika air tidak sedang pasang, Anda bisa berjalan di bawah gua besar ini dan mengagumi kedua tebing besarnya. Pakaian Anda pasti akan basah kuyup, jadi tidak ada ruginya jika Anda sekalian berenang dan merasakan kesegaran airnya. Melompat dari tebing yang cukup tinggi kedalam air merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Hal yang paling nyata dari Green Canyon adalah tempatnya yang sangat bersih. Tidak ada sampah makanan ringan atau bungkus rokok mengambang dan bertebaran di sekitar tebing.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Pangandaran, menjadikan Green Canyon sebagai destinasi wisata di pangandaran yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. "Sepotong surga di bumi” begitulah yang digambarkan mereka yang datang ke Green Canyon. Sebuah keajaiban Alam tersembunyi di balik semak-semak tebal dan pepohonan hutan Pangandaran. Green Canyon adalah rahasia indah dan spektakuler yang tersembunyi di Pangandaran.

Wisata Banten Bab II

Pantai Karang Bolong : Satu lagi Keindahan Alam Pesisir di Banten 

Sebuah tebing karang di pinggir pantai ibarat pintu gerbang untuk masuki keindahan yang menyegarkan jiwa dan pikiran. Seketika deburan ombak akan melewati lubang tebing karang tersebut sehingga sontak suaranya memecah akan menyambut siapa pun yang datang. Sejauh mata memandang dan kaki melangkah, saksikanlah karang-karang besar berparade di sepanjang pesisir pantai dicumbui hamparan pasir putih yang bersih.

Berwisata ke pantai merupakan hal yang banyak digemari orang, selain menawarkan pemandangan alam memesona, suasana baru serta pengalaman berbeda adalah alasannya.  Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan dikaruniai banyak garis pantai yang tersebar di seluruh Nusantara, bahkan di satu provinsi saja bisa terdapat lebih dari dua pantai dengan keindahan dan kekhasannya masing-masing. Salah satu provinsi yang memiliki pantai-pantai nan indah adalah Banten, sebut saja tiga pantai yang telah tersohor di kalangan wisatawan, yaitu Pantai Tanjung Lesung, Pantai Carita, dan Pantai Anyer. Nah, ada satu lagi pilihan lain apabila Anda ingin mendapatkan pengalaman berbeda yaitu Pantai Karang Bolong.


Pantai Karang Bolong berlokasi sekira 50 km dari Kota Serang. Apabila Anda mengendarai mobil atau motor, pantai ini berada di sisi kanan Jalan Raya Anyer dengan jalur menuju Pantai Carita dari Jakarta. Sesuai namanya yaitu karang bolong, pantai ini memiliki sebuah tebing karang yang bolong di tengahnya sehingga membuat pantai terlihat unik dan berbeda dari pantai-pantai lain.

Dahulu pantai ini dikenal dengan nama Pantai Karang Suraga, yaitu sebuah nama yang diambil dari seorang yang berlilmu tinggi yang bertapa di pantai ini sampai akhir hayatnya, nama orang tersebut adalah Suryadilaga. Seiring perkembangannya, pantai ini berubah nama menjadi Pantai Karang Bolong karena memiliki tebing karang besar di pantai yang bentuknya berlubang (Baca: bolong, dalam bahasa Sunda) di tengah. Satu ujung karangnya berada di tepi pantai sementara yang lain menghadap ke laut lepas. Para ahli geologi memperkirakan bahwa lubang pada batu karang ini terjadi akibat terkikis air laut dalam kurun waktu yang lama. Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa batu karang tersebut berlubang akibat dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Hingga saat ini akibat pesisnya karang bolong ini belum diketahui secara pasti.


Tidak hanya memiliki keunikan batu karang saja, Pantai Karang Bolong juga terbilang tujuan wisata yang ekonomis sehingga pantai ini menjadi idola wisatawan bukan hanya wisatawan Nusantara tetapi juga mancanegara. Jadi, Anda jangan heran Apabila menemukan wisatawan asing berjalan-jalan di tepi pantai menikmati keindahan yang ditawarkan pantai ini. 

Ada banyak aktivitas menarik dapat Anda lakukan di sekitar pantai ini. Berpiknik di tepi pantai ini layak untuk dicoba karena akan membuat Anda betah berlama-lama. Menyaksikan keindahan laut dan deburan obak yang menghantam batu karang beralaskan tikar akan menjadi pengalaman yang istimewa. Terutama bagi Anda yang mendambakan ketenangan dari hiruk pikuk aktivitas perkotaan. Untuk lebih menambah keistimewaan berpiknik di pinggir pantai, bawahlah makanan, minuman dan buku kesayangan Anda untuk menemani. Sebuah pemutar MP3 bisa juga menjadi pelengkap waktu santai Anda di tempat ini.

Beranjaklah dari tikar piknik Anda dan jemputlah kesegaran air pantainya dengan berenang. Pantai di kawasan ini landai sehingga memungkinkan Anda berenang di tepi pantainya. Hanya saja jangan berenang terlalu jauh dan tetap memerhatikan keselamatan. Hal menarik yang sudah dilakukan wisatawan yang pernah berkunjung ke pantai ini adalah berkeliling dengan menyewa perahu motor atau banana boat.

Aktivitas wisata yang juga tak kalah menarik dilakukan adalah tracking menuju ke puncak karang. Anak tangga yang dinaiki sedikit sempit dan berkelok namun pemandangan hijau pepohonan di sekitar anak tangga akan menjadikan pendakian Anda terasa ringan, mungkin inilah kekuatan dari sebuah keindahan. Mendekati akhir perjalanan, Anda akan sedikit menuruni anak tangga. Di sini terdapat tempat yang cukup lapang untuk menikmati pemandangan pantai dari atas karang. Dari atas karang ini, pemandangan spektakuler siap menyambut Anda. Keindahan birunya laut lepas tepat berada di hadapan. Sedikit ke arah kiri, Anda dapat melihat tebaran batu karang di tepi pantai yang dihantam ombak. Dari sini juga Anda bisa menyaksikan Gunung Anak Krakatau sembari menghirup udara pantai dan merasakan lebutnya sentuhan angin membelai kulit.  

Pulau Sangiang: Seven Wonders Of Banten! 
Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sejatinya dipisahkan oleh Selat Sunda yang memiliki pesona dengan Gunung Krakatau-nya. Pulau-pulau kecil yang tersebar di tengah perairannya menawarkan tempat indah untuk Anda rehat sejenak dari riuh ramainya kota. Raihlah ketenangan dan keindahan alam di darat dan bawah lautnya yang memukau di Pulau Sangiang, Provinsi Banten.


Pulau seluas 700,35 hektar ini awalnya ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Keputusan No.112 Kementerian Kehutanan/Kpts-II/1985, kemudian pada 12 Oktober 1993 karena melihat sumber daya dan potensi yang melimpah maka Sangiang diubah menjadi Taman Wisata Alam seluas 1.420 hektar dan terdiri dari 720 hektar taman laut.

Pulau Sangiang secara administratif termasuk ke dalam Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Sangiang memiliki biota laut yang cantik dan gelombang ombak yang relatif tenang sehingga kerap dijadikan surga menyelam dan snorkeling.  Julukan "Seven Wonders of Banten" kini melekat padanya.

Terdapat 12 titik menyelam yang bisa Anda jelajahi di sini. Terumbu karang lunak tumbuh indah di kedalaman sekira 11-15 meter dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna layaknya lukisan di bawah laut. Di sekitar kawasan Tanjung Bajo, Anda dapat melihat ikan ekor kuning yang berenang-renang di kedalaman 20 meter. Penggemar fotografi makro juga dimanjakan dengan ragam nudibranch yang memukau. 

Sedangkan jenis satwa yang bisa Anda temukan sangat beragam jenisnya. Apabila beruntung Anda bisa menemukan lutung (Trachypitechus auratus), kucing hutan (Felis bengalensis), landak (Hystrix brachiura), biawak (varanus salvator), elang laut (Haliarctus leucocagter), dara laut (Sterna sp.), raja udang (Halcyon cloris), belibis (Anas sp.), kuntul karang (Egretta sacra), burung camar (Sterna sp.), pelatuk besi (Threskiornis aethiopica), burung cangak (Ardea sumatrana) dan ular sanca (Phyton reticularis).


Selain itu, penjelajahan Anda akan diwarnai oleh pengalaman bertemu para perantau. Setidaknya terdapat 50 kepala keluarga yang tempat tinggalnya terpusat di tepi pantai. Mereka hidup di dalam perkampungan sederhana yang dahulu pernah dibangun untuk sebuah proyek. Penduduknya mampu bercakap 3 bahasa daerah sekaligus: Jawa, Sunda, dan Lampung.

Hal lain yang akan Anda dapatkan adalah jejak pertempuran Perang Dunia II berupa reruntuhan benteng dan meriam yang ditinggalkan bangsa Jepang.

Pulau Sangiang bukanlah destinasi yang penuh dengan fasilitas sehingga cocok bagi Anda yang mencari pengalaman berpetualang. Kawasannya yang luas didukung dengan kontur medan yang beragam membuat Sangiang mampu menyuguhkan olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, berkemah, memotret hingga menikmati panorama pantai.Pecinta snorkeling, menyelam, dan memancing dapat mengunjungi Kawasan Tanjung Raden, Legon Waru dan perairan laut selatan Pulau Sangiang. Anda pun bisa melihat keindahan terumbu karang dan taman laut menggunakan glass bottom boat.

Lalu atas kekayaan alam yang dimilikinya, tak jarang Pulau Sangiang dijadikan lahan untuk penelitian dan pengembangan kekayaan hayati bagi ilmuan, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum. 

Wisata Banten Bab I



Dalam sejarahnya Banten dahulu merupakan kota maritim yang kuat menandingi Kerajaan Mataram dan sekarang daerah ini merupakan desa nelayan dimana Anda masih akan mendapatkan cerminan masa lalunya. Ibukota Provinsi Banten ialah Serang. Dulu Banten merupakan salah satu tempat bersejarah yang terkenal, berjarak hanya 10 km dari kota Serang. Di tempat ini, Anda akan menemui banyak warisan dari kerajaannya yang didirikan abad 16 dan 18.  
Di Banten Anda akan menemukan sisa bekas-bekas kerajaan Islam. Yang paling terkenal ialah Masjid Agung dan reruntuhan keratonnya. Masjid Agung Banten dibangun abad ke-16 dan masih ada sampai saat ini yang mencirikan arsitektur awal Islam.

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional dan lokasi konservasi alam di Indonesia yan gdapat Anda kunjingi di Banten. Di lokasi ini, Anda dapat melihat keindahan hutan tropis dan  badak bercula satu (Rhino sondaicus) yang  merupakan primadona daya tarik wisata.

Ada juga Pulau Umang yang terletak di kawasan objek wisata pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resort yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang dan sebagainya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dan lain-lain. Anda dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah. Karena perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan rental mobil dari Jakarta menuju pulau atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.

Ada juga Cagar alam Rawa Danau (Rawadano) terletak di kabupaten Serang berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan selain kawasan rawa juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis binatang seperti reptil, seperti ular, dan buaya.

Jangan lupa juga di Banten Anda dapat mengunjungi Gunung Krakatau yang terletak di perairan selat Sunda. Kawasan wisata alam yang indah  ini mudah Anda  kujungi  dari pantai Anyer-Carita sekitar satu jam dengan menggunakan perahu motor. Di lokasi ini Anda dapat berkemah, berjalan kaki, memancing, dan tentunya menikmati pemandangan alam laut yang indah dan menawan.

Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat gunung Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau, muncul ke permukaan tahun 1928 dan hingga kini masih tetap aktif.

Sejarah

Banten dalam sejarah terkenal sebagai sebuah kota pelabuhan yang sangat ramai dengan masyarakatnya yang terbuka dan makmur. Abad ke-5 Banten adalah bagian dari Kerajaan Tarumanagara.
Selama masa pemerintahan Sultan Agung (1651-1683) Banten mengalami masa keemasannya. Sayangnya setelahnya Banten mengalami kemunduran dan kemudian Belanda mengambil alih.
Awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten, baru kemudian disusul orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601) setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684).
Setelah kemerdekaan Banten awalnya adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000 dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang. Wilayah Banten memiliki banyak industri juga beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas pelabuhan laut di Jakarta serta ditujukan juga untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
Selat Sunda menjadikan Banten merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera.
  
Pantai Sawarna: Keindahan Pantai Berpasir Putih dan Gua Karst 
Lanskap keindahan alam terselip menghadap Samudera Hindia. Pantainya berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten.
Sawarna nama pantainya, berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.
Anda akan terkesan dengan areal persawahan yang membentang luas, panorama desa yang asri, hembusan sejuk udara khas desa agraris, dan jejeran pohon kelapa dan pohon jati yang berjejer bagai pagar betisnya desa.
Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal Anda menjelajah alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan karena  alamnya masih asli juga memiliki air laut yang jernih tidak tercemar.

Di sini menanti pantainya akan menawan mata dan hati Anda. Apabila Anda yang hobi berselancar atau surfing mengapa tidak merasakan ombaknya yang spektakuler bahkan telah dicicipi peselancar dari Amerika, Australia, Jepang, dan Korea.

Anda juga dapat merasakan snorkeling untuk menyapa beragam ikan hias dan terumbu karang. Temukan keindahannya di Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Seupang, Pantai Karang Taraje, dan Pantai Teluk Legon Pari.

Selain objek keindahan pantainya di Sawarna ada pula wisata gua. Beberapa gua yang berbeda ukuran dapat Anda kunjungi seperti: Goa Lalay, Goa Sikadir, Goa Cimaul, Goa Singalong, dan Bukit Pasir Tangkil.  Goa di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.

Jembatan besi merupakan awal perjalanan Anda menuju Desa Sawarna, lebih jauh memasuki jalan tersebut berikutnya akan disuguhi pemandangan hutan lebat.


Anda dapat bermain di pantainya ditemani bertaburnya pasir putih berkilap. Memandang pinggang pantai yang luas diiringi bunyi deburan ombak dan menderunya angin laut.


Selain keindahan pantai, di sini Anda dapat berkeliling untuk mengunjungi gua-guanya yang indah. Temukan Gua Laylay atau Goa Kalelawar yang dihuni ratusan kalelawar dan jernihnya air mengalir dalam gua. Goa Lalay terbentuk dari retakan pada batu gamping akibat pengaruh tektonik. Panjang gua diperkirakan sampai 1000 meter. Retakan tersebut kemudian menjadi jalan air yang melarutkan batu gamping tersebut sesuai dengan sifat fisiknya yang mudah larut dalam air. Air yang melarutkan batu gamping tersebut selanjutnya mengendap dan menghasilkan berbagai ornamen gua. Bagian dasar gua ini merupakan sungai bawah tanah yang berlumpur dengan ketebalan 10 sampai 15 cm.

Apabila Anda ingin merasakan suasana alam yang lebih alami maka lanjutkan perjalanan ke Laguna Pari. Pantainya sangat indah dengan pasir putih berkilauan. Laguna Pari adalah pantai yang tersembunyi, tempat nelayan Sawarna dari Dusun Gempol biasanya melabuhkan perahu. Di sekitar pantai banyak terdapat gubuk-gubuk nelayan yang dapat Anda gunakan sebagai tempat berteduh. Laguna Pari berada di sisi timur sehingga ideal untuk Anda melihat matahari terbit. Di Laguna Pari tidak terdapat warung sehingga Anda perlu membawa perbekalan dan peralatan yang cukup untuk meneruskan berjalan hingga ke Palistir dengan kendaraan.

Di Palistir ada tebing karang di sisi pantai yang memiliki teras karang yang lebar. Panggung karang itu berundak-undak dengan gemericik air mengalir di atasnya menyusup melalui sela-sela karang.

Di Karang Taraje Anda dapat melihat pantai dengan bentangan karang yang besar dan luas di sepanjang Pantai Laguna Pari hingga Pantai Sepang atau Cikoromong. Hamparan karang yang menyerupai trap atau undak-undakan menjadi alasan kenapa daerah ini dinamakan Karang Taraje. Anda dapat juga melihat beberapa cekungan karang yang membentuk kolam di antara sela-sela karang. Cekungan tersebut berisi air dan ikan yang oleh penduduk lokal sering dijadikan tempat memancing.

Hal lain yang Anda dapat coba adalah agrowisata di areal persawahan, mencari batu-batu hias di Sungai Cisawarna, mengunjungi tempat pelelangan ikan, panjat tebing, atau melihat kekayaan flora dan fauna hutan suaka alam yang terletak di sebelah timur desa.

Mengapa tidak Anda mengunjungi sentra pembuat gula kelapa, sentra pengrajin gitar dan biola, atau makam Jean Louis Van Gought. Jean Louis Van Gogh adalah pengusaha pertama yang membuka perkebunan kelapa di sepanjang Pantai Sarwana tahun 1907. Kini, perkebunan kelapa ini dikelola PTPN. Jean Louis Van Gogh sendiri menginginkan dimakamkan di Indonesia. Makamnya sendiri baru ditemukan tahun 2000 dan keluarga Van Gogh di Belanda memastikan kebenaran  tentang makam Jean Louis Van Gogh di Sawarna tersebut.
Terjunlah dalam keramahan dan kesahajaan masyarakat Sawarna karena justru Anda akan memperoleh pengalaman berwisata sesungguhnya.

Pantai Tanjung Lesung: Kemolekan Pantai di Ujung Barat Pulau Jawa 

Kata ‘lesung’ mengingatkan kita pada senyum simpul manis di pipi. Nah, nama pantai Tanjung Lesung barangkali tepat diibaratkan kecantikan serupa. Pantai ini memang terlihat molek karena letak pantainya ibarat lesung pipi dimana daratan dari pantainya menjorok ke laut ditaburi air pasir berkilau dan air jernih yang elok dipandang.
Indonesia beruntung dianugerahi banyak pantai dengan pemandangan memesona. Hampir di setiap daerah di Nusantara terdapat pantai indah baik yang sudah banyak tersohor maupun yang belum banyak dikenal. Salah satu pantai indah yang patut dikunjungi adalah Pantai Tajung Lesung di sebelah barat Pandeglang, tepatnya Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Apabila sebelumnya saat berkunjung ke Banten memilih Pantai Anyer atau Pantai Carita maka kali ini mengapa tidak Anda berkunjung ke Pantai Tanjung Lesung. Di sini pemandangan pantainya tidak kalah memukau dengan air lautnya bak danau yang luas serta perbukitan yang tidak begitu curam.
Nama ‘tanjung lesung’ menurut penuturan masyarakat setempat berasal dari penamaan lokasi pantainya yang berupa daratan menjorok ke laut mirip ujung lesung, yaitu alat tradisional penumbuk padi. Pantai ini luasnya sekira 1.500 hektar dan resmi dibuka untuk umum sejak Januari 1998. Kini Pantai Tanjung Lesung dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Provinsi Banten.
Ketika berada di pantai ini Anda akan merasa seperti berada di Bali karena pantainya memang mirip di Pulau Dewata. Hamparan pasir pantainya yang landai mencapai 15 kilometer memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan bersenang-senang, mulai dari bermain pasir, berjemur, atau berolahraga.
Selain kawasan pantainya yang masih bersih dan alami, Pantai Tanjung Lesung juga menawarkan hamparan pasir putih bak permadani. Berjalan di atasnya ditemani semilir angin sepoi merupakan kenikmatan tersendiri. Ombaknya tidak terlalu besar sehingga memungkinkan Anda untuk berenang, bermain jetski, snorkeling, naik perahu, ataupun memancing. Kawasan Pantai Tanjung Lesung sangat cocok bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Suasanya tenang dengan balutan pemandangannya alam yang romantis. Berjalan di pinggir pantai saat sore hari bersama pasangan sambil bergandengan tangan dan mendengarkan deburan ombak akan sangat indah dan menjadi kenangan berkesan dan romantis.
Pantai Tanjung Lesung juga cocok untuk wisata keluarga. Anda dapat mengajak anggota keluarga untuk berwisata di pantai ini. Anak Anda pasti senang berenang dan bermain pasir di pinggir pantai sembari Anda mengabadikan momen tersebut dengan kamera.
Bagi pecinta Alam, Anda bisa menikmati kekayaan hayati dan pesona alam bawah laut pantai ini. Menyelam merupakan kesempatan untuk menyaksikan indahnya terumbu karang, ubur-ubur, siput kecil yang terlihat malu-malu bersembunyi di balik terumbu karang, serta berbagai jenis ikan yang bermain kejar-kejaran dan sesekali datang menghampiri. Anda juga bisa belajar cara mentransplantasikan terumbu karang di lokasi konservasi yang ada di tengah lautnya.
Fasilitas yang tersedia di pantai ini diantaranya adalah: information center, lifeguard, money changer, parkir area, banana boat, glass bottom boat, snorkeling, kayak sea, mini golf, pool, fishing pool, park, shelter, children playing area, dan lainnya. 

Pantai Carita: Menikmati Liburan di Pantai Bersama Keluarga 

Inilah salah satu pantai yang paling terkenal di Provinsi Banten. Pantai Carita memadukan hamparan pasir putih kecoklatan sepanjang 3 kilometer yang landai dengan tetumbuhan khas pantai. Pantai ini tepat untuk rekreasi keluarga dan lokasinya juga mudah diakses dari Jakarta tepatnya di tepi Jalan Raya Carita Labuan yang merupakan jalan utama penghubung ke berbagai tempat wisata di Banten.
Pantai ini sering dikunjungi wisatawan tidak hanya pada hari libur tetapi juga pada hari-hari biasa. Letaknya yang strategis dan mudah diakses berbagai kendaraan menjadi alasan utama bagi wisatawan untuk datang berlibur ke pantai ini.
Panorama Pantai Carita memanjakan mata dan menenangkan hati. Paduan hamparan pasir putih kecoklatan ibarat taburan mutiara bersinar indah diterpa sinar Matahari. Rindanganya pepohonan di tepi pantai dan tiupan angin laut yang membelai rambut dan kulit akan menjadi pengalaman penuh kesan.
Banyak hal dapat Anda lakukan di pantai yang sudah dikelola selama 20 tahun ini. Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk berlibur ke Bali maka pantai ini dapat menjadi pilihan menarik dan masuk daftar wisata berikutnya.
Wisata Alam Carita awalnya bermula dari kawasan hutan lindung di Pandeglang yang memiliki luas 95 hektar. Karena memiliki pantai yang indah dan landai sehingga cocok untuk menjadi kawasan wisata. Sejak 1978 kawasan ini ditetapkan menjadi taman wisata melalui SK Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Di Taman Wisata Alam Carita dapat ditemukan beragam fauna yang ada adalah: kera ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung (Tachypitechus auratus), biawak (Varanus salvator), ular sanca (Phyton sp), kelelawar, alap-alap (Falco moluccensis), elang (Spilornis cheela), tando (Petaurista elegans), babi hutan (Susvitatus), dan aneka jenis burung. Sementara itu, jenis flora yang umum ada adalah: mahoni (Swietenia macrophylla), jati (Tectona grandis), mahoni afrika (Swietenia khaya antoteca), dan bungur (Lagerstromia speciosa).
Kawasan Pantai Carita sudah dilengkapi berbagai fasilitas wisata. Mulai dari hotel, parkir, toko sovenir, restaurant, kamar mandi, informasi pariwisata, parkir, arena bermain anak-anak, tempat berjemur, kolam renang, jaringan internet, shelter, serta lifeguard profesional yang selalu siaga melindungi wisatawan. Tersedia pula penyewaan perlengkapan memancing dan menyelam di sini.
Kawasan Pantai Carita juga dilengkapi dua dermaga sebagai pelabuhan meski tidak terlalu besar tetapi dapat disandari kapal pesiar yang akan mengunjungi Pantai Tanjung Lesung, Ciputih dan Taman Nasional Ujung Kulon. Ke arah timur ada daerah perbukitan air terjun yang masih alami yaitu Curug Gendang.

Anda dapat bermain jetsky, banana boat, diving, surfing, snorkeling atau sekedar berenang dan bermain pasir. Kondisi ombak Pantai Carita terbilang tidak terlalu besar sehingga memungkinkan untuk berenang, bermain pasir, bodyboard, volley pantai, berperahu, memancing, ataupun hanya duduk sambil melihat pesona burung pantai dan temaram tenggelamnya Matahari.
Apabila Anda ingin menikmati indahnya sore hari maka bisa berjalan-jalan sambil menunggu Matahari terbenam dengan lanskap Krakatau. Di pagi harinya Anda dapat berolah raga di tepi pantai ditemani sejuknya udara pagi.
Anda juga dapat mengunjungi kawasan taman laut yang dapat ditempuh dengan menggunakan perahu motor sekira dua jam. Di taman laut ini mata Anda akan dimanjakan berbagai jenis ikan hias dan tanaman laut yang memesona.
Anda juga bisa berkunjung ke taman laut untuk menyelam menikmati keindahan berbagai jenis ikan hias, terumbu karang dan tanaman laut. Tidak jauh dari pantai ini, Anda bisa mengunjungi Sungai Cikembang dan Sungai Cimeti. Kedua sungai ini tidak hanya memiliki air yang jernih tapi juga pemandangan indah yang terbentuk dari pepohonan di sekitarnya. Semua nampak berpadu serasi dengan suasana pantai yang indah.
Anda juga bisa melakukan kegiatan kelompok seperti tarik tambang, voli pantai dan juga sepak bola pantai. Pantai ini cocok untuk wisata keluarga, kantor atau kelompok besar lainnya.
  
Taman Nasional Ujung Kulon: Suaka Margasatwa Terakhir Badak Jawa
Taman Nasional Ujung Kulon adalah suaka margasatwa terakhir bagi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Ujung Kulon merupakan habitat badak yang saat ini hanya tersisa sekitar 60 ekor. Hewan langka sulit untuk ditemui karena mereka termasuk hewan pemalu dan hanya dapat dilacak pada malam hari.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikannya. Anda bisa dapati sungai-sungai jeram, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut, dan peninggalan sejarah Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan. Semuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk Anda kunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.
Kawasan ini terletak di semenanjung segitiga paling ujung selatan Pulau Jawa. Ujung Kulon adalah Taman Nasional pertama dan utama di Indonesia, yang dirancang sebagai cagar alam sejak tahun 1921. Ujung Kulon merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah terbesar di Jawa bagian barat.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemiaspeciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata) dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Di laut yang mengitari taman nasional dapat ditemukan kerang besar, ikan badut, ikan bidadari, ikan kakatua, dan ikan gelodok yang senang melompat-lompat di daratan berlumpur dan dapat memanjat pohon, dan ikan  archer fish yang dapat meloncat ke atas air dengan ketinggian lebih dari 2 m untuk menangkap serangga. 
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO tahun 1991. 

Pantai Anyer: Tempat Dramatis untuk Menengok Gunung Krakatau dan Memandang Matahari Terbenam 
Pantai Anyer  adalah keindahan yang Anda impikan dari nuansa pesisir Pulau Jawa. Jika Anda memimpikan berkunjung Kuta Bali namun tidak banyak waktu atau dana tidak mencukupi maka mengapa tidak mencoba datang ke Pantai Anyer.
Pesona pantai ini menyuguhkan pemandangan Gunung Krakatau yang legendaris dan mercusuar tua di Cikoneng yang historis. Pantainya yang menghadap ke arah barat memungkinkan Anda memandang Gunung Krakatau sekaligus Matahari terbenam yang dramatis.
Pantai ini jelasnya memiliki pasir putih yang lembut berkilau lalu disempurnakan angin laut dan suasana pantai yang sanggup menyegarkan pikiran dan perasaan. Laut birunya pun tak kalah menarik untuk penyelaman.
Anyer sejatinya adalah kota pantai di Banten yang berlokasi 38 km dari Kota Serang. Pantai Anyer berada di tepi Selat Sunda tepatnya di Kecamatan Anyer, Kabupaten  Serang, Provinsi Banten. Pantai Anyer merupakan surga bagi mereka pecinta keindahan dan suasana pantai yang tenang. Pemandangan laut yang indah disempurnakan dengan beragam kegiatan bahari yang menyenangkan seperti jetski, speedboat, parasailing dan olah raga air lainnya.
Pantai Anyer  tidak hanya memiliki pemandangan yang menawan tetapi juga telah dilengkapi berbagai akomodasi dan sarana penunjang pariwisata. Sejak tahun 1980-an Pantai Anyer sudah terkenal sebagai kawasan wisata pantai yang menarik. Letaknya yang tidak jauh dari Jakarta dan termasuk salah satu dari Seven Wonder of Banten sehingga pantai ini menjadi tempat wisata favorit.
Pantai Anyer menawarkan beragam aktivitas yang akan membuat Anda betah untuk berlama-lama tinggal. Wisatawan yang datang ke sini bukan hanya domestik tetapi banyak juga mancanegara. Mereka menikmati pemandangan Gunung Krakatau yang bisa dilihat dengan jelas dari pesisir pantai dan juga menikmati deburan ombak yang indah.
Pantai Anyer dilengkapi beragam fasilitas pariwisata, yaitu: pusat informasi pariwisata, camping ground, pondok-pondok wisata, shelter, pemandu wisata, penjaga pantai, taman parkir, arena bermain anak-anak, arena berjemur, tempat berenang, sentra oleh-oleh dan suvenir, hingga penyewaan  peralatan menyelam, sepeda, serta perahu dan speedboat.

Pantai Anyer menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan di akhir pekan atau liburan. Mulai dari tempat berkumpul keluarga, bermain bola bersama teman, hingga menikmati pemandangan yang akan membuaikan. Anda juga dapat menyewa sepeda untuk mengelilingi kawasan pantai sambil berburu objek menarik untuk difoto.
Nikmati sepuasnya langit biru membentang jernih dengan iringan awan yang indah. Saat yang paling indah menikmati pantai ini adalah melihat Matahari terbit. Bermain pasir dan ombak akan membuat Anda lupa waktu. Olah raga air yang ada di pantai Anyer beragam seperti banana boat, jetski, snorkeling dan diving.
Pantai Anyer juga memiliki taman laut di pesisir Pantai Caringin yang bisa ditempuh sekira lima belas menit dari Pantai Carita menggunakan perahu, boat, jetski. Di taman laut Carita ini Anda dapat menikmati kekayaan fauna bahari dengan air lautnya yang bersih dan jernih sehingga memungkinkan Anda berenang atau menyelam dengan nyaman. Ombaknya juga cocok untuk berselancar.
Mengapa tidak Anda mencoba mengunjungi Karang Bolong, yaitu sebuah pantai indah yang memiliki pemandangan pantai dan laut menawan. Anda juga dapat mendaki batu karangnya dan menikmati keindahan pantai dari ketinggian.
Selain tur ke Gunung Krakatau, dari Pantai Anyer juga tersedia paket tur ke Taman Nasional Ujung Kulon.