Kawah Putih: Keindahan Spektakuler di Gunung Patuha
Sisi selatan Bandung menyingkap lansekap
dramatis berupa pegunungan dan perkebunan teh di sekelilingnya. Hutan
tropis dan bukit-bukit berkabut mempercantik parasnya. Di tengah-tengah
suasana itu, terpancar pesona danau kawah indah, yaitu Kawah Putih.
Kawah Putih terletak di puncak Gunung
Patuha, sekira 50 kilometer dari Bandung, Provinsi Jawa Barat. Gunung
Patuha pernah meletus pada abad ke-10, kemudian bagian kawahnya perlahan
beruban menjadi sebuah kawah belerang berwarna putih.
Melangkah ke Kawah Putih seperti
memasuki dunia yang berbeda. Dominasi warna putih pucat itu melahirkan
suasana yang mampu menghipnotis pengunjung. Saat hari cerah, warna danau
begitu mencolok namun ketika hari berawan, seluruh kawah diselimuti
kabut. Suhu dingin dan deretan pohon di ketinggian 2.500 m dpl itu pun
menambah atmosfer magis.
Ada cerita rakyat tentang Kawah Putih
yaitu itu merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Di Kawah putih
terdapat makam beberapa leluhur warga sekitar, di antaranya adalah:
Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang
Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong.
Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak
Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh
Eyang Jaga Satru. Di tempat ini beredar kabar bahwa masyarakat sesekali
melihat sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya
sebagai penjelmaan dari para leluhur.
Kawah Putih pertama kali
didokumentasikan pada 1837 oleh Franz Wilhem Junghun, seorang ahli
botani Jerman yang banyak melakukan penelitian di Indonesia. Pada 1987,
barulah destinasi ini dibuka untuk umum. Biasanya pengunjung singgah di
sini pada akhir pekan atau hari libur.
Kawah Putih dibuka setiap hari mulai
pukul 07.00-17.00. Fasilitas yang tersedia di sini adalah tempat parkir,
transportasi, pusat informasi dan warung makan. Tiket masuknya seharga
Rp15 ribu.
Pantai Keusik Luhur: Menyibak Sisi Lain Keindahan Pesisir Selatan
Temukan
sisi lain keindahan Pangandaran yang sayang untuk dilewatkan, yaitu
Pantai Keusik Luhur. Di sini berdiam keindahan pesisir selatan berupa
perpaduan antara alam pegunungan dan panorama pantai yang menyegarkan.
Lokasinya berada di Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak. Anda dapat
mempulah jalur sejauh 43 km dari Pantai Indah Pangandaran atau sekira 15 km dari Green Canyon (Cukang Taneuh).
Pantai Keusik Luhur yang berada di selatan Pangandaran ini tidak kalah cantik dengan Pantai Karangnini, Pantai Indah Pangandaran, dan pesona alam di Batu hiu. Keindahan pantai ini bahkan dapat disandingkan dengan Tanah Lot di Bali.
Bukan tanpa alasan, karena Kondisi alam yang mengelilingi pantai ini
mirip dengan Tanah Lot, yaitu kombinasi antara keindahan panorama pantai
dan panorama bukit.
Menurut cerita, nama pantai ini diambil
dari proses gelombang laut yang mengangkat pasir ke atas batu karang.
Kemudian proses ini dinamakan Keusikluhur, keusik dalam bahasa Sunda yang bearti pasir dan luhur yang berarti tinggi.
Kondisi Pantai Keusik luhur terbilang
unik apabila dibandingkan dengan pantai lainnya di pesisir selatan Jawa
Barat. Di tepi pantainya terdapat sebuah bukit yang menjulang tinggi
dengan tingkat kecuraman mencapai 90 derajat. Dari atas bukit ini Anda
dapat menyaksikan keindahan alam pantai, birunya langit yang menaungi
pantai ini dan cakrawala di kejauhan. Perhatikan pula ombak laut yang
datang silih berganti menerjang hamparan batu karang. Terjangan ombak
tersebut menghasilkan pemandangan yang luar biasa, berbalut indah
bersama hijaunya bukit yang mengelilingi pantai ini.
Karena pantai ini dipenuhi hamparan
bebatuan karang terjal, wisatawan tidak diizinkan untuk melakukan
aktivitas renang dan berselancar. Akan tetapi, keindahan panorama pantai
ini akan membuat Anda betah berlama-lama menikmatinya.
Memang
tidak banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di pantai ini. Itu
karena ombak dan banyaknya hamparan batu karang menyelimuti seluruh tepi
pantai. Ombak di pantai ini juga tidak bisa dijajal untuk selancar atau
untuk berenang.
Akan tetapi, jika Anda memang seorang
yang menyukai alam dan ketenangan maka tempat ini sangat layak
dikunjungi. Duduklah di atas bukit sambil menikmati indahnya ombak
menghantam batu karang di bawah tebing. Nikmati pula birunya langit dan
cakrawala yang bersentuhan dengan luasnya samudera.
Tidak ada hiruk pikuk suara manusia dan deru kendaraan yang memekakan telinga di sini. Adanya hanya suara deru ombak dan angin yang datang membelai kulit. Jika Anda pecinta meditasi dan yoga maka bawalah perlengkapan karena terdapat beberapa tempat yang cocok untuk melakukan kegiatan tersebut.
Bagi pecinta fotografi maka setiap sudut pantai ini akan memanjakan kamera Anda. Semua jenis keindahan yang Anda temui di pantai ini patut untuk diabadikan kamera kesayangan Anda.
Pantai Karangnini : Legenda Kesetiaan dan
Keindahan di Balik Bukit : Legenda Kesetiaan dan Keindahan di Balik
Bukit
Pantai Karangnini adalah keindahan lain yang dapat Anda jumpai di pesisir selatan Jawa Barat.
Pantai ini memiliki bentang alam nan memukau dan masuk daftar tujuan
wisata di Ciamis Selatan. Keberadaan pantai nan cantik ini tersembunyi
di balik hutan jatisekira 83 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan. Saat
ini memang jalur menuju lokasinya masih terbilang menantang melalui Desa
Emplak, Kecamatan Kalipucang. Namun demikian, hal ini dapat menjadi
sebuah pengalaman menarik sebelum menuju persembahan alam pantai yang
eksotis di pesisir selatan.
Di pantai ini terdapat sebuah batu karang yang bentuknya seperti seorang nenek (bahasa Sunda: nini). Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan batu karang tersebut terkait legenda seorang nenek yang setia menunggu suaminya pulang melaut hingga menjadi batu. Cerita legendaris mitologis tersebut tentunya menjadi salah satu dari sekian banyak daya tarik Pantai Karangnini yang diresmikan pada 25 September 1985 sebagai tujuan wisata.
Pantai Karangnini menawarkan keindahan alam dengan balutan ketenangan. Lokasinya berada di balik bukit di pinggiran laut yang dikelilingi rimbun dan sejuk hutan, jauh dari hiruk-pikuk keramaian. Karangnini merupakan perpaduan wisata hutan dan pantai. Dari atas bukit, di bawah pohon-pohon jati dan jenis lainnya, Anda dapat menikmati pemandangan birunya samudera di kejauhan. Sagara Anakan (muara Sungai Citanduy yang berujung di Pulau Nusakambangan) sebagai latar belakang dapat pula dinikmati bahkan sejak memasuki pintu gerbang taman wisata Karangnini.
Terdapat
menara pandang dilengkapi teropong bagi Anda yang ingin menikmati
keindahan Karangnini dari ketinggian. Setelah puas menikmati pantai dari
titik tinggi, berikutnya Anda dapat menuruni bukit menuju gugusan
pantai yang landai sembari bermain dengan ombak dan menyaksikan dari
dekat sebentuk karang serupa wujud seorang nenek. Di pantai ini terdapat sebuah batu karang yang bentuknya seperti seorang nenek (bahasa Sunda: nini). Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan batu karang tersebut terkait legenda seorang nenek yang setia menunggu suaminya pulang melaut hingga menjadi batu. Cerita legendaris mitologis tersebut tentunya menjadi salah satu dari sekian banyak daya tarik Pantai Karangnini yang diresmikan pada 25 September 1985 sebagai tujuan wisata.
Pantai Karangnini menawarkan keindahan alam dengan balutan ketenangan. Lokasinya berada di balik bukit di pinggiran laut yang dikelilingi rimbun dan sejuk hutan, jauh dari hiruk-pikuk keramaian. Karangnini merupakan perpaduan wisata hutan dan pantai. Dari atas bukit, di bawah pohon-pohon jati dan jenis lainnya, Anda dapat menikmati pemandangan birunya samudera di kejauhan. Sagara Anakan (muara Sungai Citanduy yang berujung di Pulau Nusakambangan) sebagai latar belakang dapat pula dinikmati bahkan sejak memasuki pintu gerbang taman wisata Karangnini.
Terdapat berbagai jenis flora dan fauna di taman wisata Karangniniyang dapat dinikmati sambil menelusuri jogging track yang merupakan salah satu fasilitas di sana.. Terdapat beragam jenis pohon di sekitar pantai ini, yaitu: pohon jati (Tectona Grandis), mahoni (Sweitenia Mahagoni), angsana (Pterocarpus Indicus Willd), johar (Casia Siamea), ketapang (Terminalia Catappa), keben (Baringtonia Asiatica), dan lainnya. Beberapa fauna yang menjadikan kawasan hutan sekitar tersebut sebagai rumah adalah musang (Paradoxorus Hermaproditus), tupai (Callosiorus Notatus), landak (Hystrix bracyura), trenggiling (Manis javanica), kancil (Tragulus javanicus), ayam hutan (Gallus g. varius), burung tulumtumpuk (Megalaema javensis), burung Raja Udang (Halcyon spp), ular sanca (Phyton molurus), kera (Presbytis Cristata), dan lain sebagainya.
Karangnini berada pada jalur wisata Ciamis-Pangandaran, tepatnya sekira 10 km sebelum Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu pantai terbaik di Jawa Barat. Pantai Karangnini berjarak sekira 200 km dari Bandung, ibukota Jawa Barat. Pantai Karangnini dikelola Perhutani Ciamis.Informasi lebih lanjut silakan hubungi pihak berikut:
Kantor Perum Perhutani KPH Ciamis
Jl. Raya Ciamis Banjar Km. 2 Kertasari Ciamis
Tlp. 0265 – 771042
Fax. (0265) 771546
Email : kphciamis@perumperhutani.com
Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya