Rabu, 03 Desember 2014

Wisata Kalimantan Tengah


Kalimantan Tengah merupakan provinsi terbesar di Pulau Kalimantan, luasnya sekitar 253.800 km² dimana sebagian besar wilayahnya adalah hutan. Bagian utara adalah pegunungan yang sulit dijangkau, bagian tengahnya merupakan hutan tropis yang lebat. sedangkan wilayah selatan adalah rawa dengan banyak sungai. Iklim di Kalimantan panas dan lembab.

Kalimantan Tengah memiliki posisi geografisnya yang cukup strategis, berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan berbatasan dengan provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,
Di provinsi inilah Anda berkesempatan untuk berwisata alam di tempat yang tepat. Itu karena Kalimantan Tengah sangat kaya dengan cagar alamnya,  seperti di Bukit Raya dan kelompok Hutan Monumental Kotawaringin Timur, Bukit Sapat Hawung di Barito Utara, dan Merang di Kota Palangkaraya.

Selain itu ada juga suaka alam darat dan laut di Kotawaringin Barat. Air terjun Malau Besar dan Pauras di Barito Utara, Tangkiling di Palangkaraya. Pantai yang indah dan alami di Kotawaringin Barat, serta Ujung Pandaran di Kotawaringin Timur.

Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak Anda dapat jumpai di Kalimantan Tengah khususnya Taman Nasional Tanjung
Puting dengan luas mencapai 300.000 Ha tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Di sini juga terdapat hewan lain seperti beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet, dan lain-lain.

Masyarakat dan Budaya

Orang Melayu, Dayak, dan Bugis mendominasi daerah ini. Beberapa keturunan orang Dayak masih tinggal dan terisolasi di belantara hutan.

Sebutan umum suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju karena yang paling dominan. Suku lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan 24,20 % populasi. Di samping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai) mencapai 37,90%. Keturunan suku Dayak yang mendiami provinsi ini adalah orang Ngaju, Ot Danum dan Ma.

Bahasa daerah di Kalimantan Tengah terdiri dari puluhan, bahkan ratusan bahasa Dayak. Namun, dalam pergaulan sehari-hari, bahasa yang kerap digunakan adalah bahasa Dayak Ngaju, Dayak Maayan, Dayak Kapuas, bahasa Jawa, dan bahasa Banjar.

Suku Dayak dikenal dengan “Rumah Betang” sebuah rumah besar yang dihuni beberapa keluarga sekaligus secara turun-temurun. Karena itulah kekerabatan mereka sangat erat dan menjadi unsur dominan keberlangsungan kebudayaan unik ini.

Kantor Pariwisata

Jl. Tjilik Riwut Km.5, Palangkaraya 73112
Telp. (0536) 3231110
Fax. (0536) 3231007

Taman Nasional Tanjung Puting : Rumah Alam Liar yang Menakjubkan

Ketika Anda memasuki belantara lebat hutan Kalimantan yang dibelahi sungai-sungai di Taman Nasional Tanjung Puting maka itu akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Anda seketika menjadi seorang petualang alam untuk bertemu beragam hewan tropis nan eksotis dengan aktor utamanya adalah orangutan. Tanjung Puting begitu istimewa karena kawasan ini merupakan ibu kota-nya orangutan di muka Bumi.

Taman nasional yang luasnya hampir mencapai seukuran Bali ini adalah rumah bagi kehidupan liar yang menakjubkan. Di sini juga berdiam bekantan dan monyet ekor panjang, burung, serta hewan liar lainnya, belum lagi tanaman asli hutan itu sendiri. Jelasnya tempat ini merupakan harta karun dunia yang menarik perhatian pengunjung dari berbagai belahan dunia.

Taman Nasional Tanjung Puting berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Awalnya kawasan ini dinyatakan sebagai cagar alam tahun 1935 dan menjadi taman nasional pada 1982. TNTP berada di semenanjung luar laut Jawa dengan zona habitat yang beragam dari sejumlah besar makhluk hidup, baik flora dan fauna.

Lingkungan hutan yang menakjubkan ini harus dikunjungi jika Anda memang penyuka petualangan di alam terbuka. Sungai di sekitar TNTP merupakan sumber air yang jernih dan didiami beragam ikan air tawar dan makhluk dua alam. Dengan jumlah populasi yang banyak di tempat ini menjadikannya salah satu tempat terpenting di dunia untuk pelestarian hewan primata, burung, reptil dan ikan.

Orangutan tidak diragukan lagi menjadi penghuni yang paling di kenal di TNTP. Di sini menjadi pusat penelitian orangutan yang bertempat Camp Leakey. Di sanalah orangutan ditangkarkan dan diteliti secara berkelanjutan. Dengan sekira tiga perempat populasi orangutan di dunia yang hidup di Kalimantan, TNTP adalah tempat paling sempurna untuk melihat langsung kehidupan hewan menakjubkan itu di alam liar.
Sungai Sekonyer terkenal karena kecantikan alam dan kehidupan beragam hewannya. Ketika Anda menyusuri sungai dengan perahu klotok maka perhatian Anda akan sering dialihkan ke dunia lain yang menakjubkan. Bersantai di perahu sembari melihat monyet ekor panjang dan bekantan berayun melalui ranting dan dahan pohon yang lebat. Sering pula terlihat di pinggir sungainya buaya, beragam burung, hingga serangga yang berterbangan.
 Setidaknya ada empat lokasi yang dapat Anda kunjungi untuk melihat orangutan dan hewan lainnya di TNTP, yaitu: Tanjung Harapan, Pesalat, Pondok Tanguy, dan Camp Leakey.

Salah satu tempat menarik di Tanjung Puting adalah Camp Leakey. Di sana merupakan tempat pelestarian orangutan yang telah berdiri sejak 1971. Tempat tersebut telah dikenal sebagai pusat penelitian orangutan dimana Anda dapat berkesempatan memberi makan orangutan. Camp Leakey sendiri namanya berasal dari nama Dr Louis Leakey, yaitu pembimbing dari Professor Birute Galdikas yang mendirikan tempat tersebut. Dr Leakey merupakan pembimbing Jane Goddal dan Dianne Fossey yang meneliti simpanse dan gorila gunung. Profesor Galdikas mendirikan kamp ini tahun 1971 dan kini berjuang untuk menghadapi deforestasi dan perdagangan ilegal hewan peliharaan dari Kalimantan.

Pondok Tanguy secara khusus merupakan pusat rehabilitasi untuk orangutan yang pernah ditangkap dan dipelihara manusia. Lokasinya dapat dicapai dari Pesalat sekira 1,5 jam dengan klotok atau 1 jam dengan speedboat.

Tanjung Harapan dapat dicapai sekira 1,5-2 jam dan berikutnya dari sana Anda dapat mampir ke Pesalat sekira perjalanan sungai 1 jam.

Di keempat pusat penangkaran orang utan di TNTP, Anda dapat berkesempatan melihat dari dekat primata menakjubkan ini dan belajar lebih banyak tentang bagaimana kita dapat melindungi spesies yang terancam punah tersebut.

Taman Nasional Sebangau: Rumah Terbesar Orangutan di Alam Liar

 Berada di antara Sungai Katingan dan Sungai Sebangau, Taman Nasional Sebangau merupakan salah satu hutan rawa gambut yang masih tersisa di Kalimantan. Hutan ini memiliki luas sekitar 568,700 hektar ini dan menjadi rumah bagi lebih dari 6000 orangutan. Dengan jumlah tersebut membuat tempat ini dianggap sebagai salah satu populasi orangutan terbesar di dunia liar.
Bersama dengan Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Sebangau adalah representasi sempurna dari hutan tropis murni di Kalimantan Tengah. Taman Nasional Sebangau dijaga melalui pelestarian tanpa henti dan kearifan lokal kuno suku Dayak.
Taman Nasional Sebangau memiliki kekayaan keanekaragaman hayati. Hutan ini juga dikenal dengan ekosistem khusus air hitam. Ekosistem ini merupakan ekosistem yang berasal dari bahan-bahan organik membusuk di rawa gambut yang akhirnya mengakibatkan air menghitam dan berbagai organism unik hidup mendiaminya.
World Wildlife Fund (WWF) Indonesia telah melakukan kampanye untuk membangun taman nasional ini tahun 2004. WWF juga telah melibatkan penduduk di sekitar taman nasional ini untuk menekan angka penebangan pohon, membuat kerajinan industri rumahan, reboisasi, hingga ekowisata.
Selain menjadi rumah bagi orangutan, Taman Nasional Sebangau juga menjadi habitat untuk 25 jenis mamalia, 116 jenis burung borneo, 36 jenis ikan, serta sekitar 166 jenis flora. 
Beberapa fauna penghuni Taman Nasional Sebangau antara lain: orangutan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), kelasi (Presbytis rubicunda), bekantan (Nasalis larvatus), beruang madu (Helarctos malayanus), kucing hutan (Felis bangalensis), bajing (Exilisciurus axilis), enggang gunung (A. undulatus), enggang gading (Buceros vigil), enggang badak (Buceros rhinoceros), bangau rawa (Ciconiastormi), pecukular (Anhinga melanogaster), cangak merah (Ardea purpurea), cangak laut (Ardea sumatrana), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), lele (Clarias sp.), papuyu (Anabas testudineus), kakapar (Belontia hesselti), dan sambaling (Betta sp.).
Sementara flora yang dapat Anda jumpai ada di taman ini antara lain: jelutung (Dyera lowii), belangeran (Shorea belangeran), pulai (Alstonia angustifolia), pohon ulin, anggrek hitam dan anggrek tanduk rusa.

Pastinya jangan lupa membawa kamera dan teropong. Ada banyak satwa liar lainnya termasuk di sepanjang perjalanan yang menanti bidikan lensa Anda. Beberapa binatang yang mudah ditemui di beberapa lokasi sepanjang sungai adalah bekantan, elang bondol, dan monyet ekor panjang.

Di tengah hutan rawa gambut, Taman Nasional Sebangau menawarkan pemandangan indah dari bukit yang masih alami. Berjalanlah, mendakilah, lewati tetumbuhan hijau hingga Anda tiba di puncak Bukit Batu.
Di puncak tersebut Anda dapat mengamati Taman Nasional Sebangau yang luas dan semua pemandangan di bawahnya. Di puncak Bukit Batu juga merupakan tempat sempurna untuk mengamati burung heron putih, walet, cucak hijau, beruang, kepodang, dan elang hitam. Di bukit inilah mereka bersarang.
Hutan-hutan tropis di Kalimantan adalah bagian penting kehidupan manusia dan bertindak sebagai pemasok besar oksigen di muka Bumi.
Sebuah perjalanan panjang dan menantang tersedia di Bukit Bulan. Ketika Anda melakukan perjalanan ke atas bukit maka akan tersaji pemandangan indah di sepanjang Jalan Sungai Bulan. Sebuah ekosistem unik yang terdiri dari rawa gambut dan batuan granit bisa Anda amati dari Bukit Kaki.
Sebangau Taman Nasional juga dihiasi danau air tawar yang segar dan jernih. Danau ini juga merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan, fauna dan flora yang beragam. Danau-danau yang luar biasa di tempat ini antara lain: Danau Bulat, Danau Punggualas, Danau Jalan Pangen, dan Danau Panjang.
Di sepanjang Sungai Katingan juga terdapat lokasi peninggalan sisa Suku Dayak asli, seperti makam dan rumah tradisional. Objek-objek ini bisa jadi pemandangan unik.

Pantai Kubu: Pantai Manis di Dekat Kota Manis 
Duduk santai di dermaga kayu menghadap birunya lautan sembari memancing dan mengamati hilir mudik ikan di air yang jernih lalu wajah Anda diterpa hembusan angin laut adalah salah satu kebahagiaan sederhana yang tak dapat dibeli dengan uang. Hal berarti semacam ini dapat Anda rasakan di Pantai Kubu yang terletak di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Pantai nan cantik ini berjarak sekira 30 km dari Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat.  Pangkalan Bun sendiri dijuluki sebagai “Kota Manis”, sebutan yang berasal dari singkatan sebuah slogan, yaitu: Minat, Aman, Nikmat, Indah, dan Segar.

Sebelum atau setelah lelah berpetualang menjelajahi liarnya hutan tropis dan menyaksikan keanggunan orangutan serta bekantan bergelantungan pada dahan pepohonan di Taman Nasional Tanjung Puting dan atau di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Anda dapat sejenak menikmati sisi lain alam Kalimantan dengan mengunjungi pantainya yang tenang dan manis. Masih berada di kabupaten yang sama dengan dua hutan konservasi tersebut, Pantai Kubu dikenal sebagai kawasan wisata transit wisatawan yang berniat menjelajahi kemegahan hutan tropis Kalimantan yang merupakan paru-paru dunia.

Termasuk sebagai kawasan pantai yang landai, Pantai Kubu adalah salah satu tujuan wisata pantai yang dikelola sebagai kawasan wisata komersil oleh pemerintah daerah setempat. Berbagai fasilitas dibangun guna menunjang kondisi pantai ini, meskipun usaha tersebut belum terlalu maksimal. Keberadaan anjungan yang letaknya mencapai 300 meter dari bibir pantai adalah salah satu bentuk upaya tersebut dan merupakan salah satu daya tarik utama di pantai ini. Anjungan yang terbuat dari kayu ulin tersebut sungguh tempat yang asyik untuk bersantai sambil menikmati keindahan pesona bahari.Akan tetapi, sayangnya, beberapa waktu yang lalu anjungan ini sempat dibakar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan masih belum dibangun lagi.

Selain dapat menikmati keindahan laut di dermaga kayu, Anda dapat juga bersantai di pondok-pondok yang dibangun di tepi pantai. Hal menarik lainnya yang dapat Anda nikmati di lokasi sekitar Pantai Kubu adalah tersedianya warung-warung yang menjual makanan khas laut (seafood). Tentu saja ikan dan makanan khas laut lainnya yang dijual masih terbilang segar sebab dibeli langsung dari nelayan. Pada pagi menjelang siang hari, Anda dapat melihat para nelayan menangkap ikan di lepas Pantai Kubu. Anda bahkan dapat memancing ikan sambil duduk di sepanjang kayu ulin yang menuju tengah laut. Sementara untuk minumannya, air kelapa muda yang disajikan lengkap dengan butir kelapa utuh adalah pilihan minuman khas pantai yang tak boleh dilewatkan.

Pantai Kubu adalah pantai yang menghadap Laut Jawa dan merupakan salah satu pantai kebanggaan masyarakat sekitar. Saat tahun baru, pantai ini akan dipadati pengunjung terutama masyarakat lokal yang ingin menyaksikan keindahan pesta kembang api atau sekedar berbaur dengan keramaian pengunjung yang menanti pergantian tahun. 
Pantai Kubu adalah salah satu destinasi wisata pantai yang termasuk dalam kawasan wisata Pantai Bogam Raya yang terletak di Kumai. Kawasannya meliputi Pantai Keraya, Pantai Tanjung Keluang, Pantai Tanjung Penghujan, dan Air Terjun Patih Mambang.

Pantai kubu memiliki pasir putih kecoklatan tetapi air lautnya berwarna coklat karena dekat dengan hutan gambut. Pantainya yang landai sangat cocok untuk bermain-main dan berjalan-jalan. Di salah satu bagian pantai ini tersedia lokasi yang menjorok ke arah laut dimana Anda bisa merasakan semilir angin laut secara langsung.

Ada dua pintu masuk menuju Pantai Kubu, pertama, pintu masuk dengan kepiting raksasa di atas gerbangnya dan kedua, pintu masuk dengan patung buaya. Masing-masing kawasan memiliki daya tariknya sendiri. Apabila Anda ingin menjejakkan kaki di dermaga kayu yang panjangnya 300 meter dari bibir pantai maka pintu masuk kepiting yang harus Anda pilih. Sementara pintu masuk buaya menawarkan beberapa fasilitas permainan tapi tanpa ada dermaga kayu yang menantang laut.

Setibanya di Pantai Kubu, rasakan angin laut menyapa Anda saat Anda berada di dermaga kayu yang dibangun sepanjang 300 meter kearah tengah laut dan nikmati pesona pemandangan sekitar yang memesona. Anda dapat duduk di sana sambil memancing atau sekadar duduk santai melihat ikan, ubur-ubur, kepiting dan lain sebagainya berenang di air laut yang bening. Pada waktu-waktu tertentu, biasanya saat pagi hari Anda dapat menyaksikan nelayan menangkap ikan di sekitar lepas pantai.

Tersedia jasa penyewaan kapal-kapal kecil yang akan mengantarkan Anda berkeliling sekitar kawasan Pantai Kubu. Tarif naik kapal ini kurang lebih Rp10.000,- per orang. Ada pula fasilitas bananaboat. Setelah lelah beraktivitas, wisata kuliner di sekitar Pantai Kubu hendaknya tidak Anda lewatkan. Sajian khas menu makanan laut seperti ikan bakar, udang rebus, kepiting, cumi, dan lain sebagainya tersedia di sana. Saat sore menjelang, menikmati matahari tenggelam tentu merupakan bonus yang tak kalah menyenangkan. 

Tidak ada komentar: