Senin, 24 November 2014

Wisata Lampug Bab II

Cagar Alam Kepulauan Krakatau : Warisan Alam Gunung Purba Krakatau 


Sejarah mencatat sebuah becana besar tahun 1883 ketika Gunung Krakatau meletus dahsyat dan memengaruhi kondisi iklim dunia. Bencana ini pula telah membentuk gugusan pulau vulkanik yang sekarang dikenal sebagai Kepulauan Krakatau, yaitu meliputi Rakata atau Krakatau Besar, Panjang atau Krakatau Kecil, Sertung, dan Anak Krakatau.
Warisan alam yang luar biasa ini terletak di Selat Sunda diantara Pulau Jawa dan Sumatera. Secara administratif, Krakatau terletak di dalam kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, provinsi Lampung. Informasi mengenai aksesibilitas dapat ditemukan di transportasi.
Kepulauan Krakatau saat ini dianggap sebagai laboratorium alam raksasa, meliputi lahan seluas 13.735,10 hektar, terdiri dari 11,200 hektar laut, dan 2.535,10 hektar darat.
Kepulauan Krakatau memiliki lahan geologi, biologi dan vulkanologi yang penting untuk penelitian. Bagi wisatawan, pemandangan dan aktivitas vilkanik yang luar biasa dari pulau-pulau yang ada adalahtempat yang layak untuk dijelajahi. Mengenai syarat dan prosedur untuk memasuki cagar alam ini dapat Anda temukan di tips.
Berjalan kaki di gunung api yang masih aktif ini pasti menjadi salah satu sensasi tersendiri. Anda bias menyaksikan Gunung Anak Krakatau yang secara alami terbentuk tahun 1927ini masih sering mengeluarkan lava dan material lain yang terus bertambah setiap tahunnya.
Lingkungan laut di sekitar pulau ini juga menawarkan daya tarik tersendiri karena memiliki tidak kurang dari 50 spesiesikan dan terumbu karangnya yang belum terjamah.
Kepulauan sekitar Krakatau sempat dinyatakan pemerintah Hindia Belanda sebagai Cagar alam sejak 1919 dengan luas area 2.405,10 hektar. Kepulauan Krakatau kemudian dimasukkan ke Taman Nasional Ujung Kulon tahun 1984. Tahun 1990, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan memindahkan Cagar Alam Kepulauan Krakatau ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau Kantor Konservasi Sumber Daya Alam Lampung. Hal ini bertujuan untuk melindungi dan mempertahankan integritas kawasan ini sebagai sebuah kawasan konservasi yang penting bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Pada tahun 1991, UNESCO mengakui Taman Nasional Ujung Kulon dan Cagar Alam Kepulauan Krakatau sebagai Warisan Alam Dunia.

Anda juga dapat menjelajahi koleksi unik flora yang terdiri dari 206 jenis jamur, 13 jenis lichenes, 61 tumbuhan paku, dan sekitar 257 jenis spermatophyta. Anda juga bias menemukan beberapa hewan mendiami dataran pulau-pulau vulkanik termasuk ular, kadal, penyu laut, kelelawar, dan lain-lain.
Berikut adalah kegiatan lain yang dapat Anda lakukan di sekitar kompleks cagar alam ini:
Pulau Sertung, di sini selain mengagumi pemandangan yang menakjubkan, Anda dapat berenang, menyelam, dan berselancar.
Rakata, Anda dapat melakukan aktivitas panjat dinding sebagai tambahan variasi kegiatan.
Panjang, berlokasi di barat daya pulau dimana Anda dapat menemukan sebuah terumbu karang yang masih alami bersama dengan koleksi indah ikan dan kehidupan laut lainnya.
Anak Krakatau, daya tarik utama dari seluruh cagar alam ini adalah Anak Krakatau. Menawarkan sensasi tersendiri bagi ilmuwan dan wisatawan. Selain penelitian ilmiah dan pengamatan, Anda juga bias menginjakkan kaki di daerah tersebut dan merasakan pasir vulkanik panas.
Untuk informasi lebih lanjut saat berkunjung ke Cagar Alam Pulau Krakatau, silakan hubungi intansi berikut.
Balai KSDA Lampung
Jl. Z. A. PagarAlam IB - Bandar Lampung
Telp/Fax. (0721) 703882
Website:http://www.krakatau.or.id/

Pantai Tanjung Setia: Surga Berombak Indah di Lampung 

Terletak di sepanjang pantai barat Lampung yang terpencil dan di luar hutan lebat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, terdapat sebuah surga memesona yang tersembunyi di sisi laut. Tempat indah ini disebut Pantai Tanjung Setia.
Meskipun tidak begitu dikenal tetapi ombak di Pantai Tanjung Setia disebut-sebut sebagai salah satu ombak terbaik di dunia oleh peselancar dari seluruh dunia. Ombaknya sejajar dengan yang ada di Hawaii. Lokasi-lokasi menyelam di sini dinilai legendaris di kalangan penggila selam.
Berlokasi sejauh 273 km atau 6-7 jam berkendara dari ibu kota provinsi Bandar Lampung, di Desa Tanjung Setia Kabupaten Lampung Barat, Pantai Tanjung Setia tepat berada di jalur arus besar Samudera Hindia yang menjadikan pantai ini memiliki ombak yang konstan. Meskipun demikian, pantai ini sendiri belum cukup dikenal seperti Pantai Kuta Bali dan Lombok. Akan tetapi, ombaknya yang sempurna sangat cocok untuk kegiatan berselancar.
 Ombak sempurna memanjakan peselancar di pantai ini yang biasanya berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus. Ombak di pantai ini yang bisa mencapai hingga ketinggian 6 hingga 7 meter dengan panjang mencapai 200 meter. Kondisi tersebut menjadikan pantai ini sebagai taman bermain bagi para peselancar dari berbagai belahan dunia. Di sinilah peselancar menemukan habitatnya dengan penunggang papan selancar menjajal ombak penuh tantangan. Mereka  biasanya tinggal selama dua minggu, menunggu ombak besar dan sempurna menjemput ke lautan.
Tanjung Setia juga menawarkan lingkungan sekitar yang masih alami dan beberapa keindahan alam yang menakjubkan. Pasir putihnya halus dan terhampar di sepanjang pesisir pantai. Matahari terbenam yang sangat indah menawarkan atraksi menarik di samping gelombang menantang. Tepi Pantai Tanjung Setia juga dihiasi oleh rimbunnya pepohonan palem yang memberikan pemandangan indah dan suasana santai selagi menunggu ombak datang. 
Jauh dari garis pantai dan gelombang yang mengamuk, di lepas Pantai Tanjung Setia menunggu penghobi mancing untuk menemukan harta karun mereka. Di lepas pantai terdapat beberapa koleksi ikan seperti ikan blue marlin raksasa. Ikan ini secara lokal diberi nama Iwa Tuhuk. Ikan Blue Marlin raksasa di sini dapat mencapai berat antara 50 sampai 70 kilogram dan berukuran sampai 170 cm. Sensasi memancing melawan perlawanan ikan ini di kail pancing Anda merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Mengingat keindahan yang masih belum tersentuh dan lokasi strategis yang terpencil, membuat pantai ini disebut sebagai mutiara tersembunyi yang paling sempurna. Perairan dan  gelombangnya yang memanjakan dan menantang dikombinasikan dengan suasananya yang sepi menjadikan pantai ini sebagai tujuan wisata yang sempurna baik untuk pencari kegiatan yang memompa adrenalin maupun pencari liburan.

Berselancar jelas daftar prioritas utama kunjungan ke pantai ini, berikut adalah beberapa tempat berselancar terbaik di pantai:
Ujung Bocur
Sering salah disebut sebagai Karang Nyimbor, dan sering dibandingkan dengan  Uluwatu di Bali, Ujung Bocur memiliki ombak panjang. Pada waktu terbaiknya, ombak di pantai ini dapat mencapai panjang hingga 200 meter.
Way Jambu
Sering disebut peselancar sebagai 'The Sumatran Pipeline’ atau 'setan sejati’ oleh nelayan lokal, Way Jambu menawarkan pengalaman berselancar yang menakjubkan.
Krui Reefs
Kalau Anda melintas di jalur lintas barat Sumatera, cobalah mampir di pesisir Krui, Lampung Barat. Di sana Anda bisa melepas lelah sambil duduk-duduk di tepi pantai, di batu-batu karang nan romantis, atau di bawah rindang pohon nyiur, di tepi pantai berpasir putih yang berkilau dijilat ombak. Atau jika Anda pandai berselancar, Anda bisa mencobanya di surf Tanjung Setia, jangan mau kalah dengan peselancar mancanegara. Jika Anda punya banyak waktu, Anda bisa mencoba hiking atau jungle run ke hutan damar, sambil menikmati pesona sungai-sungainya yang dangkal berbatu dengan gemercik air yang jernih.
Jimmy
Jimmy adalah salah satu gelombang indah yang ada di kawasan pantai ini. Ombaknya yang indah dan hamparan pasir putih di sepanjang pesisir pantainya menjadikan tempat ini layak untuk dikunjungi. 

Pantai Walur: Rekreasi Pantai Bersama Keluarga
Dapatkan kesenangan rekreasi bersama keluarga di Pantai Walur, Lampung Barat. Di sini Anda dapat menikmati lanskap alam pantai yang menawan. Dengan bermain pasir atau berenang maka sudah cukup memuaskan Anda dan keluarga di sini.
Pantai Walur memiliki pasir putih dan garis pantai yang landai. Keindahan pasir putihnya diselingi hamparan rumput hijau yang tumbuh subur. Semakin lengkaplah keindahannya dengan lentera dari mercu suar. Di sekitarnya juga terdapat kompleks tempat tinggal pegawainya.
Pantai Walur mempunyai ladang rumput luas yang ditumbuhi oleh pohon kelapa, membuat suasana di pantai ini menjadi nyaman cocok untuk wisata keluarga.

Saat hari biasa hanya ada beberapa perahu ditambatkan di pohon-pohon di pinggir laut. Tapi Saat hari libur, pantai ini cukup ramai wisatawan. Terutama itu saat hari raya Idul Fitri, pantai ini merupakan salah satu favorit di samping Pantai Labuhan Jukung.  Pantai Walur adalah tempat rekreasi yang tepat untuk keluarga.
Di sini Anda dapat memancing di perairan yang segar dan bersih airnya. Ombaknya yang tidak terlalu besar memastikan keamanan untuk anak-anak bermain di pesisirnya bermain pasir atau mengumpulkan karang mati. Ikan hias dan binatang karang merupakan pemandangan yang menawan di tempat ini. 

Teluk Kiluan : Menyaksikan Parade Lumba-Lumba di Teluk Tropis yang Indah 
Menyaksikan parade sekelompok lumba-lumba di lautan lepas tentu beda rasa dan sensasinya apabila dibandingkan menyaksikan atraksinya di Gelanggang Samudera Ancol. Apalagi jika jumlah lumba-lumba yang ditemui dapat mencapai ratusan dan dapat disaksikan dari dekat. Rasakan sendiri keseruannya saat menyaksikan mamalia laut cerdas ini melompat-lompat riang di dekat perahu cadik yang Anda tumpangi.

Keindahan atraksi sekelompok lumba-lumba di alam bebas dapat Anda saksikan langsung di sebuah teluk yang mewakili tipikal keindahan teluk tropis Nusantara di Lampung. Tepatnya lokasi tersebut berada di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Di Teluk Kiluan pemandangan lumba-lumba yang berparade itu dilatari langit biru dan air laut jernih, serta tentunya hamparan pasir putih bersih di bibir pantainya.

Teluk ini merupakan jalur migrasi dua jenis lumba-lumba, yaitu lumba-lumba mulut botol (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris). Jumlah hewan menakjubkan tersebut yang melintas di teluk ini diperkirakan mencapai ribuan. Konon, jumlah lumba-lumba yang melintasi Teluk Kiluan adalah jumlah terbesar di dunia.

Teluk Kiluan dapat dikatakan sebagai destinasi wisata baru di Lampung bagian selatan. Berjarak sekira 80 km dari Kota Bandar Lampung, teluk yang indah dan tenang tersebut tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga mancanegara. Padahal, sepuluh tahun yang lalu, Teluk Kiluan belum dikenal oleh masyarakat luas. Namanya pun bahkan mungkin asing bagi penduduk Lampung sendiri.


Beberapa wisatawan menyebutkan bahwa atraksi lumba-lumba di Teluk Kiluan lebih eksotis dibandingkan dengan atraksi lumba-lumba di Pantai Lovina, Bali dimana hanya terdapat satu jenis saja lumba-lumba yang melintas di sana. Atraksi lumba-lumba di teluk ini hampir dapat disaksikan setiap hari, tentunya dengan mengingat faktor cuaca. Tak perlu susah mencari lumba-lumba, sebab lumba-lumba ini biasanya akan mendekati perahu seolah ingin unjuk kebolehan dan menyambut kedatangan tamu dengan bersahabat.

Hanya butuh waktu sekira 20 menit dari pesisir pantai untuk berperahu ke Laut Kiluan demi menyaksikan atraksi lumba-lumba. Perahu sewaan yang biasa digunakan adalah jenis perahu ketinting yang biasa disebut jukung oleh masyarakat lokal. Perahu bercadik berukuran kecil ini hanya boleh ditumpangi maksimal 3 orang ditambah 1 orang pemandu yang juga merangkap sebagai tukang perahu.


Menyaksikan atraksi lumba-lumba adalah daya tarik utama Teluk Kiluan. Dengan menyewa perahu cadik (jukung) seharga Rp250.000,- hingga Rp300.000,-, Anda sudah akan bisa melihat dari dekat tarian dan lompatan puluhan bahkan ratusan lumba-lumba yang bersahabat dan bahkan dapat disentuh. Mereka senang melompat dan berenang di sisi perahu yang datang, seolah ingin menyambut kedatangan tamu manusia.
 Keistimewaan lainnya, Teluk Kiluan menyuguhkan pemandangan memesona. Menikmati alam pantai tropis di pantai sekitar teluk adalah kegiatan rekreasi yang menarik untuk dilakukan baik bersama kerabat maupun sahabat. Sebagian besar pantai di kawasan Lampung memang terkenal akan pesona pantainya yang berpasir putih bersih. Air laut di teluk ini juga masih jernih dan bersih dengan warna biru toska. Anda dapat berenang atau snorkeling tak jauh dari garis pantai.  Meski tidak menyimpan keindahan taman laut penuh terumbu karang, banyak terdapat ikan-ikan laut cantik yang dapat dilihat.

Kini Teluk Kiluan semakin memikat dengan beberapa keindahan alam baru yang baru bagi wisatawan seperti Karang Pegadung yang pesonanya dikatakan mengalahkan Phi Phi Island Thailand. Ada juga Laguna dan Pasir Putih yang sayang untuk dilewatkan disambangi. 

Keindahan alam di teluk ini yang sayang bila dilewatkan adalah pesona Matahari tenggelam. Jangan lupa mengabadikannya dengan kamera Anda. Besar kemungkinan momen terbaik untuk “menangkap” potret Matahari tenggelam yang sempurna di teluk ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja.

Berkeliling di sekitar kawasan teluk dengan perahu sewaan juga menarik dilakukan. Apalagi masih di tengah teluk, terdapat sebuah pulau yang dinamakan Pulau Kiluan. Untuk informasi lebih lengkap tentang pulau ini dapat dibaca di bagian “Berkeliling”.

Untuk event berkala, Kiluan Fishing Week dapat masuk dalam agenda wisata Anda. Kegiatan ini biasanya berlangsung pada bulan Agustus.
   
Pulau Sebuku: Menyelami Keindahan Bawah Laut Teluk Lampung 
Pulau Sebuku berada di Selat Sunda dan merupakan salah satu pulau terbesar di Selat Sunda yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Sumatera. Pulau ini terletak di area Teluk Lampung atau di titik sekira 2,5 km sebelah Utara Pulau Sebesi dan 2,3 km di Selatan Pulau Sumatera. Pulau Sebuku secara administratif berada di kawasan Kalianda, Lampung Selatan.

Pulau ini cukup popular sebagai tujuan wisata bahari seperti menikmati panorama pantai, berenang, snorkeling atau pun juga diving. Panorama laut dan pantai di pulau ini cukup memanjakan mata. Gugusan pantai landai berpasir putih dan air laut berwarna biru kehijauan sudah akan menyita perhatian dari kejauhan. Keindahan bawah lautnya juga menarik untuk dijelajahi. Pada 1999, bangkai kapal Jepang ditemukan di dekat Pulau Sebuku.

Pulau Sebuku adalah pulau tak berpenghuni seluas 17,71 km². Dulunya pada 1920-an, pulau ini terkenal sebagai area perkebunan penghasil kopra. Akan tetapi, karena kurangnya pengelolaan menjadikan hasil perkebunan tidak sebesar dahulu.
Tak jauh dari Sebuku, terdapat Pulau Sebesi seluas 16 km². Pulau tidak berpenghuni itu kini menyediakan akomodasi untuk wisatawan yang mengunjugi Sebuku atau Anak Gunung Krakatau. Dari kedua pulau ini, mengamati Anak Krakatau dari kejauhan juga dapat menjadi kegiatan yang menambah kesan dan pengalaman perjalanan Anda.



Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi memang kurang popular sebagai lokasi menyelam karena mungkin relatif jauh dari Pulau Jawa atau belum banyak ditemukan titik penyelaman di kawasan ini. Kebanyakan wisatawan lebih memilih snorkeling atau menyelam di sekitar Pulau Rakata, atau tepatnya di Lagoon Cabe di Kepulauan Krakatau. Akan tetapi, bagaimana pun juga, kedua pulau tersebut dapat menjadi alternatif destinasi wisata selain mendaki Krakatau atau menyelam di sekitar Kepulauan Krakatau. Keduanya juga dapat pula menjadi bagian dari rangkaian perjalanan mendaki Anak Gunung Krakatau.

Pulau Sebuku atau pun Pulau Sebesi adalah dua pulau terdekat untuk mengamati Anak Gunung Krakatau. Daya tarik Pulau Sebuku misalnya, adalah karena keindahan pasirnya yang putih bersih dan garis pantainya yang landai dengan air lautnya jernih berwarna hijau kebiruan. Gugus pantai berpasir putihnya sungguh memanjakan mata dan cocok untuk sekedar santai menikmati panorama laut atau berenang tak jauh dari garis pantai.

Beberapa orang menikmati snorkeling di Pulau Sebuku. Selain berenang dan snorkeling, ada tentunya sekaligus melihat keindahan pemandangan Gunung Krakatau dari kejauhan.   

Tidak ada komentar: