Bahaya merokok bagi kesehatan keluarga
Sepertinya kita semua sepakat bahwa
kebiasaan merokok ini selain berbahaya terhadap si perokok juga bagi
orang-orang di sekitarnya, penlitian yang dilakukan Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyebutkan bahwa 25 persen asap
rokok dihisap oleh si perokok sedangkan sisanya 75 persen meyebar di
udara bebas dan berpotensi terhisap oleh orang lain yang tidak merokok
atau yang lebih dikenal dengan sebutan perokok pasif, penelitian lain
menyebutkan bahwa perokok pasif tiga kali lebih berbahaya ketimbang
perokok aktif, hal ini terjadi karena asap rokok yang terhisap oleh
perokok pasif lebih banyak bersumber dari ujung batang rokok yang
terbakar tanpa melalui filter di ujung yang lainnya.
Tidak sadarkah kita bahwa melakukan aktifitas merokok didalam rumah
akan membuat keluarga kita menderita karena pengap menghisap asap rokok
dan berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit berat dari mulai
kangker paru-paru,gangguan pernafasan akut, jantung, stroke, melemahnya
fungsi otak pada anak, sulit konsentrasi bahkan bisa menimbulkan gejala
kematian mendadak pada bayi yang lebih dikenal dengan sebutan sudden
infant death syndrome (SIDS) .Pernahkah kita memperhatikan anak atau bayi kita sekali-kali batuk dan terkadang kambuh lagi padahal buah hati kita tidak sedang sakit, bisa jadi penyebabnya bukan oleh virus tapi anak kita sudah menjadi perokok pasif lantaran ada salah satu dari anggota keluarga sering melakukan aktifitas merokok di dalam rumah.
Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
Perlu diketahui bahwa dalam sebatang rokok mengandung ribuan bahan kimia yang sepuluh persen-nya adalah racun mematikan yang dapat membahayakan kesehatan bahkan bisa menimbulkan kematian.
Berikut ini beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam rokok Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok.
Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker.
Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Zat kimia mematikan
Zat yang jumlahnya ribuan ini berpotensi menimbulkan kanker baik pada prau-paru, kulit, tenggorokan maupun bagian tubuh lainnya.
Selain itu, Merokok telah terbukti dapat
menyebabkan kelainan pada produksi sperma. Pertama, rokok dapat
mengurangi jumlah sperma, salah satu kontributor utama untuk
infertilitas pria.
Kedua, merokok dapat membahayakan mortilitas sperma atau kemampuan
sperma untuk bergerak. Ketika sperma bergerak lambat atau tidak
melakukan perjalanan dalam garis lurus, maka sperma akan menghadapi
kesulitan memasuki lendir serviks atau menembus kulit luar sel telur.
Akibatnya, sperma yang bergerak lambat kemungkinan juga tidak mampu
membuahi sel telur.Selain itu, merokok dapat menyebabkan impotensi pada akhirnya. Bahan kimia beracun dari rokok akan masuk ke dalam pembuluh darah tubuh dan menyebabkan kerusakan serta membatasi aliran darah.
Dalam hal kesuburan, ini dapat menyebabkan ereksi lemah dan tidak efektif, yang tergantung pada aliran darah sehat ke pembuluh darah penis. Sementara perokok muda mungkin tidak mengalami masalah ini, tapi dari waktu ke waktu semua pria perokok berisiko impotensi untuk beberapa derajat, seperti dilansir gettingpregnant.co.uk, Kamis (3/5/2012).
Dorongan seksual juga dapat berkurang dengan merokok. Karbon monoksida, bahan yang ditemukan dalam rokok, diketahui mengurangi kadar testosteron pria. Padahal testosteron merupakan hormon yang menjadi bahan bakar gairah seks.
Berhenti merokok adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan pria. Selain berhenti merokok, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pria untuk meningkatkan jumlah sperma.
Di antaranya dengan mengonsumsi suplemen vitamin C, E, dan B12. Selain itu, pria harus makan sehat dan berolahraga secara teratur.
Sumber:ubalinwebblog.blogspot.com&health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar